Dengan kreativitas mereka, ide sepele tersebut berubah menjadi karya yang hebat. Padahal ide sepele ini mungkin datang dari permasalahan sehari‑hari. Kejelian dalam melihat peluang, kreativitas, dan kemampuan berinovasi adalah hal yang penting dilakukan untuk membuat sebuah karya.
LIQUID Paper atau Tipp Ex salah satu contohnya. Produk ini berawal dari kebingungan penemunya, Bette Graham. Dia adalah seorang sekretaris yang dituntut tidak pernah melakukan kesalahan pada dokumen yang diketiknya. Meskipun dia telah melakukan yang terbaik, kenyataannya pekerjaan Bette tidak pernah luput dari kesalahan. Hal tersebut membuat hidupnya selalu berada di bawah tekanan.
Pada suatu hari tanpa sengaja ada seorang tukang cat yang mengotot dokumen penting yang sedang diketiknya. Untuk membersihkannya, tukang cat tersebut menimpa noda dengan menggunakan cat berwarna putih. Dari kejadian tersebut Graham memperoleh ide untulk membuat Tip Ex sebagal solusi bagi pekerjaannya.
Dengan Tip Ex ia tidak perlu mengulang mengetik dokumen setiap kali terjadi kesalahan. Dia menggunakan cat putih yang ia ramu sendiri. Beberapa tahun kemudian dia mulai mengomersialkannya. Karena permintaan semakin meningkat, dia kemudian mendirikan pabrik yang mampu menyediakan lima juta botol pesanan per tahun.
Artur Fry mengembangkan produk post‑it, sebuah catatan yang mudah ditempel, mudah dilihat, dan mudah pula dilepas. Idenya didapat dari seorang teman yang memanfaatkan lem gagal (tidak lengkat) sebagai bahan penempel kertas yang awaInya dipakai hanya untulk menandai halaman kitab yang sedang dibaca. Karena melihat peluang, dia mengembangkannya dan laku di pasaran hingga saat ini.
Ide pembuatan plester oleh Earle Dickson keluar karena dia mengalami kesulitan saat harus menempelkan perban pada jari istrinya yang terluka karena pelkerjaan dapur. Kemudian dia menemukan cara yang mudah dengan cara menempelkan selotip pada kasa yang telah dipotong kecil. Dengan cara ini kain kasa menjadi mudah ditempelkan. Plester kemudian diproduksi secara massal dan dia memperoleh posisi tinggi dalam perusahaan tersebut.
Pernahkan Anda melihat jenis penutup telinga yang disebut earmuff? Jenis penutup telinga ini banyak dipakai oleh negara‑negara yang memiliki musim salju. Bahannya empuk sehingga menutup telinga dengan nyaman.
Earmuff pertama kali ditemukan oleh seorang anak berusia 13 tahun bernama Chester Greenwood di bulan Desember yang dingin tahun 1873. Saat itu, Chester yang hobi ice‑skating di luar merasa kupingnya kedinginan. Maka, untuk membuatnya bisa bertahan, dia meminta bantuan neneknya yang kemudian menggunakan kawat dengan diberi kapas penutup di kedua ujungnya untuk melindungi telinganya. Awalnya dia ditertawai teman temannya. Tapi, saat teman‑temannya mulai melihat Chester justru bisa bertahan ice skating lebih lama di luar, mulailah teman temannya meminta dibuatkan barang serupa. Di usia yang ke‑17, Chester mematenkan penemuannya dan hingga 60 tahun kemudian, Chester mendulang sulkses dengan earmuffnya.
Pada intinya, kesuksesan tidak hanya diperoleh dari hal yang bombastis dan luar biasa. Seringkali orang berpikir amat jauh ketika memandang kesuksesan sehingga hal-hal remeh dipandang sebelah mata. Kejelian dalam melihat peluang, kreativitas, dan kemampuan berinovasi adalah hal yang penting, dilakukan untuk membuat sebuah karya. Oleh karena itu, jangan pernah meremehkan hal‑hal sepele. Siapa tahu, ide sepele tersebut bisa menjelma menjadi kesuksesan yang luar biasa buat Anda!
Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 081523639145