Senin, 28 Januari 2013

Pentingnya Kesan Pertama

Pernahkah konsumen Anda merasa tidak nyaman atau tidak simpati kepada Anda, padahal, Anda adalah orang yang baru saja ia temui untuk kali pertama? Jika itu terjadi, berhati-hatilah. Sebab, sebuah kesan pertama telah disia-siakan secara fatal. Kesempatan yang mungkin berharga, telah dieliminasi oleh sebuah kesan tiga detik pertama. Inilah momen kritis yang harus diwaspadai seorang penjual kepada konsumennya.

Jika seorang konsumen atau pelanggan merasa hawa dan kondisi yang Anda bawa tidaklah sehangat dan sealami yang seharusnya, hilanglah kesempatan untuk membuat kesan pertama di kesempatan kedua. Ada beberapa hal yang seharusnya. dilakukan untuk menciptakan kesan pertama yang berkesan di benak pelanggan, atau siapa saja yang berhadapan dengan Anda.

Tepat Waktu.
Konsumen/Pelanggan tidak mau tahu dan tidak akan bisa menerima alasan keterlambatan apa pun yang mungkin kita sampaikan Terlebih pada mereka yang memiliki jadwal superketat. Bangsa Jepang dikabarkan hanya bisa menolerir keterlambatan selama tiga detik, sementara Amerika tiga menit. Bagaimana dengan Indonesia? Anda bisa menjawabnya sendiri.

Salaman yang Kokoh.
Di Amerika, ada kepercayaan, bahwa jabat tangan yang lemah menunjukkan pemilik salam itu tidak memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Sebaliknya, orang yang bersalaman dengan mantap dan meyakinkan memiliki nilai yang lebih tinggi untuk dijadikan rekan bisnis.

Bahasa Tubuh yang Sopan.
Menurut Dr. Albert Mehrabian dari jurusan Psikologi University of California, sekitar 55% manusia dinilai dari bahasa tubuhnya. Anggukan yang lembut, tangan yang tidak disilangkan di dada dan tidak dimasukkan ke kantong celana, serta gerak-gerik seimbang dan lembut akan memberikan kesan sopan di hadapan orang lain.
Sebaliknya, gerakan anggota tubuh yang terlalu cepat dan tidak sinkron dengan ucapan dapat membuat pelanggan menangkap kesan agresif negatif yang bisa ‘membahayakan’ posisi mereka. Ada kesan unsur ‘menyerang’ di sana.

Busana yang Tepat.
Pepatah Jawa mengatakan, “citra dirimu ada di busanamu.” Jangan lupa, yang dilihat pelanggan pertama kali pada tiga detik pertama adalah penampilan. Baru setelah itu karakter, gaya bicara dan sejenisnya.

Jadilah Diri Sendiri.
Kepura-puraan pasti sangat melelahkan. Sebab, untuk menjaganya supaya stabil demi mendongkrak citra diri, imitasi karakter dan gaya yang terus menerus akan menguras energi. Ini bukan hanya akan mengganggu konsenstrasi tapi juga isi diskusi. Karena itu, jadilah diri Anda sendiri setiap saat.

Bicara dengan Jujur dan Terstruktur.
Melalui pengaturan bicara yang tersusun rapi, kesempatan pertama akan menjadi sangat positif dan produktif. Berkatalah jujur untuk melengkapinya.

Tetap Positif dan Tersenyum.
Hindari sedapat mungkin untuk tidak menjelek-jelekkan orang atau, pihak Iain. Jangan melakukan perbandingan secara mencolok. Pelanggan diam-diam pasti melakukan penilaian terhadap kredibilitas dan profesionalitas Anda.

Selain itu, sebuah pepatah Tionghoa mengatakan “Jika tidak bisa tersenyum, jangan buka toko”. Maksudnya jelas sekali, bagaimana penjualan bisa terjadi jika senyum pun hanya disimpan sendiri?

Minggu, 27 Januari 2013

Pemimpin Yang Melayani


Menjadi pemimpin adalah sebuah amanah. Dalam lingkup terkecil maupun memimpin sejumlah orang, mestinya kita menerapkan kepemimpinan sejati, yaitu kepemimpinan yang melayani. 

Memimpin bukan sekadar suruh sana, suruh sini, atau hukum sana, puji sini. Seorang pemimpin sejati adalah mereka yang menjalankan kepemimpinan yang melayani, dengan segenap potensi dalam dirinya, yaitu hati, pikiran dan tenaga. Jika fakta di lapangan di sana-sini banyak orang yang bertomba-tomba memperebutkan posisi pemimpin, tidak mustahil bukan kepemimpinan sejati yang mereka cari.

Dalam budaya masyarakat Indonesia, contoh perilaku pemimpin akan langsung diikuti oleh bawahan/pengikutnya. Kondisi ini memudahkan seorang pemimpin untuk menggalakkan budaya melayani di antara anggota timnya. Dalam praktik sehari-hari, bagaimanapun, contoh pelaksanaannya tetap harus dimulai dari diri seorang pemimpin. Seorang penulis buku tentang kepemimpinan, mengungkapkan kepemimpinan yang melayani (servant leadership), yakni hati melayani, pikiran melayani, dan tangan melayani. Dikisahkan tiga karakter yang mewakiii tiga aspek kepemimpinan yang melayani itu dengan seorang pemuka agama, profesor, dan profesional yang sangat berhasil di dunia bisnis.

 
Berintegritas/Berkarakter Kuat
Saat ini popular dengan istitah uji kepatutan dan kelayakan, di mana calon pemimpin “dilihat” pula sejarah masa lalunya (track record). Sekadar formatitas? Yang jelas, pemimpin memang disyaratkan punya integritas dan karakter yang kuat. Mengapa? Kepemimpinan yang melayani dimulai dari dalam diri (hati). Seorang pemimpin dituntut melakukan transformasi dari dalam hati dan perubahan karakter. Kepemimpinan sejati dimulai dari dalam, lalu bergerak ke luar untuk melayani mereka yang dipimpinnya.

Karakter seperti apa yang perlu ia miliki? Hal yang paling utama, tentunya pemimpin tersebut harus menyukai manusia sehingga ia mampu memahami hubungan antarmanusia dengan lebih baik. Dengan demikian, ia akan melihat konsep ini sebagai manifestasi dari rasa cintanya terhadap hubungan antarmanusia, bukan lagi sebagai tuntutan peran semata. Dengan bahasa sederhana, ia mampu melayani anak buah karena ia memang mau dan senang melakukannnya. Karenanya cirri pemimpin yang berhati melayani adalah punya tujuan utama melayani kepentingan mereka yang dipimpinnya. Bukan kepentingan pribadi, orientasinya justru kepentingan timnya. la membangun dan mengembangkan mereka yang dipimpinnya sehingga tumbuh banyak pemimpin dalam kelompoknya. la peduli akan kebutuhan dan harapan dari mereka yang dipimpinnya. la penuh tanggung jawab dan dapat diandalkan, dari perkataan, pikiran maupun tindakannya. la selalu tenang, penuh pengendalian diri, atau di saat tekanan/ tantangan yang dihadapi menjadi begitu berat.

Menjalankan Metoda Mernimpin
Sebagai seorang pemimpin, Anda tidak cukup memiliki hati “malaikat” atau karakter yang oke, tapi juga harus memiliki teknik/metoda kepemimpinan agar efektif dalam memimpin. Untuk itu, hal penting yang perlu dimiliki yaitu: visi yang jetas, sikap responsif, proaktif dan membimbing. Saat Anda memimpin, jelaskan tujuan (goal) yang dituju. Visi mendorong tim senantiasa tumbuh, belajar, dan berkembang. Tidak hanya membangun visi, Anda pun harus mampu mengimplementasikannya ke dalam suatu rangkaian tindakan /kegiatan untuk mencapai visi itu. Seorang pemimpin perLu selalu tanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan, harapan dan impian dari mereka yang dipimpinnya, serta setaLu aktif dan proaktif dalam mencari solusi atas masalah /tantangan yang dihadapi timnya. la juga seorang pelatih atau pendamping yang menginspirasi, mendorong dan memampukan anak buahnya dalam menyusun perencanaan, melakukan kegiatan sehari-hari, dan mengevaluasi kinerja dari anak buahnya.

Berperilaku Pemimpin
Sudah punya kekuatan karakter serta kemampuan menjalankan metoda kepemimpinan, maka selanjutnya harus menunjukkan perilaku/ kebiasaan seorang pemimpin. Pemimpin tidak hanya sekedar memuaskan mereka yang dipimpinnya, tetapi sungguh-sungguh menjadikan tugas itu sebagai bentuk ibadah. la fokus pada hal-hal spiritual dibandingkan dengan sekedar kesuksesan duniawi. Baginya kekayaan dan kemakmuran adalah untuk dapat memberi dan beramal lebih banyak. Apapun yang ditakukan bukan untuk mendapat penghargaan, tetapi untuk melayani sesamanya. Dan dia lebih mengutamakan hubungan atau relasi yang penuh kasih dan penghargaan, dibandingkan dengan status dan kekuasaan semata.

Pemimpin sejati senantiasa mau belajar dan bertumbuh dalam berbagai aspek, baik pengetahuan, kesehatan, keuangan, relasi, dan sebagainya. Setiap hari senantiasi menselaraskan dirinya terhadap komitmen untuk melayani Tuhan dan sesama. Menurut penulis buku Spiritual Intelligence, salah satu tolok ukur kecerdasan spiritual adalah kepemimpinan yang melayani (servant leadership). Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa pemimpin-pemimpin yang berhasil membawa perusahaannya ke puncak kesuksesan biasanya adalah pemimpin yang memiliki SQ yang tinggi. Mereka biasanya adalah orang-orang yang memiliki integritas, terbuka, mampu menerima kritik, rendah hati, mampu memahami orang lain dengan baik, terinspirasi oleh visi, mengenal dirinya sendiri dengan baik, memiliki spiritualitas yang tinggi, dan selalu mengupayakan yang terbaik bagi diri mereka sendiri maupun bagi orang lain. Nah, sudahkah Anda menjadi pemimpin yang seperti itu?

Sabtu, 26 Januari 2013

SIKAP ADALAH CERMINAN PRIBADI ANDA

”Sesungguhnya, yang penting bukanlah konstruksi dan dekorasi luar seseorang yang lebih bernilai. Yang ada di dalamlah yang sejatinya jauh lebih berharga. Hiasan luar dengan beragam aksesorisnya akan sirna dalam tempo yang singkat jika konstruksi internalnya rapuh dan sepuh. Dan, itu adalah sikap.”



 SIKAP ADALAH CERMINAN PRIBADI ANDA
Alkisah, ada seorang tukang balon yang selalu riang menjual balon‑balonnya di sebuah pasar malam. Ia menjual berbagai jenis balon dengan warna dan bentuk yang unik dan menarik. Ada merah, kuning, biru, dan hijau. Bila dagangannya lesu, ia akan melepaskan beberapa balon dengan berbagai warna ke udara untuk menarik perhatian anak‑anak yang mengunjungi pasar malam itu.

Dan, benar saja. Anak‑anak pun datang beramai‑ramai membeli balon‑balonnya. Ada yang minta warna kuning, merah, hijau, dan biru. Barang dagangan tukang balon itu pun terjual habis dalam waktu singkat. Kemudian, datang seorang anak berkulit hitam menarik bagian belakang baju si tukang balon. Merasa balonnya sudah habis, sang penjual balon tanpa menoleh, berkata: “Nak balonku sudah habis. Besok saja datang lagi ke sini, ya”.

Namun, jawaban itu tidak mengendurkan tarikan baju sang penjual. Anak itu tetap ngotot ingin bicara. Karena kesal ditarik terus, sang penjual pun bertanya apa yang hendak disampaikannya. Anak itu kemudian berkata dan bertanya, “Tadi aku melihat Bapak mengisi gas ke balon hijau dan kemudian diterbangkan ke udara. Balon merah juga begitu. Dan seterusnya. Aku ingin bertanya, apakah balon hitam juga bisa terbang?

 Penjual balon tertegun dengan pertanyaan polos namun menggelitik untuk dijawab itu. Dengan suara pelan dan penuh simpati ia menjawab, ‘Anakku, balon Warna apa pun bisa diterbangkan. Yang penting bukan warnanya, tetapi apa yang diisikan ke dalamnya, “

 Sesungguhnya, yang penting bukanlah konstruksi dan dekorasi luar seseorang yang lebih bernilai. Yang ada di dalamlah yang sejatinya jauh lebih berharga. Hiasan luar dengan beragam aksesorisnya akan sirna dalam tempo singkat jika konstruksi internalnya rapuh dan sepuh. Dan, itu adalah sikap.

Sikap adalah penentu keberhasilan hidup secara lebih permanen. Buktinya, Universitas Harvard menerbitkan hasil penelitiannya yang mengatakan bahwa seseorang mendapatkan pekerjaannya 85% karena sikapnya, dan hanya 15% karena kecerdasan mereka. Sayangnya, 100% biaya pendidikan dihabiskan hanya untuk mempelajari yang 15% itu.

Bersikap baiklah kepada pelanggan/konsumen Anda. Mereka akan memberikan balasan senada. Jaga sikap dan sopan santun setiap bertemu mereka. Jaga tutur kata, bahasa tubuh, dan gerak gerik Anda. Sikap ini akan menjadi alat ukur pelanggan/konsumen terhadap Anda.

Jangan terlalu ingin cepat akrab pada pertemuan pertama dengan menyentuh mereka di pundak, punggung, atau tangan. Jaga postur tubuh saat berdiri atau duduk. Ada zona kontak yang harus diperhatikan. Untuk zona publik sebaiknya 3,5 m, sosial 1,5‑3,5 m, personal 50 cm‑1,5 m, dan intim 15 cm‑50 cm. Semua zona kontak itu ditujukan untuk menjaga sikap tetap terjaga dengan standar umum.

Blaise Pascal, seorang filsuf Perancis terkenal suatu hari dihampiri seorang pemuda. Pemuda itu berkata, “If  I had your brains, I would be a better person.” (Seandainya aku punya otakmu, aku pasti akan menjadi orang yang lebih baik). Dan Pascal pun menjawab, “Be a better person and you will have mybrains.” (Jadilah orang baik dan engkau akan memiliki otakku). (Sumber: CNI News)

Jumat, 25 Januari 2013

Berpikir Besar


DIRI KITA ADALAH APA YANG KITA PIKIRKAN.

KITA AKAN MENJADI SEPERTI APA YANG KITA PIKIRKAN MENGENAI DIRI KITA.

SEDEMIKIAN BESARKAH PENGARUH DARI PIKIRAN ITU? 

TERNYATA PIKIRAN AKAN MEMPENGARUHI PERILAKU KITA SEHARI-HARI, PERILAKU MEMBENTUK SIFAT, SIFAT AKAN MEMBENTUK KEBIASAAN DAN KEBIASAANLAH YANG AKAN MENENTUKAN KUALITAS HIDUP KITA.

MEMANG nasib manusia ditentukan oleh Tuhan, tetapi manusia diberikan pilihan untuk menentukan nasibnya sebelum hal itu terjadi. Dan, Tuhan tidak akan mengubah nasib umat-Nya jika manusia itu sendiri tidak mau mengubahnya. Karena itu, masukkanlah pikiran-pikiran positif yang bermanfaat dalam diri kita, buanglah jauh-jauh rasa iri hati, dendam, benci dan pikiran negatif lainnya yang bisa merugikan kita. Setiap pagi setelah bangun tidur dan sebelum memulai aktivitas, ucaplah syukur dan mohon kepada Tuhan agar selalu menuntun jalan kita, membimbing kita kepada hal-hal yang baik. Karena percayalah bahwa bila langkah yang kita ambil sudah atas izin-Nya, maka akan membuahkan hasil yang baik.

Akrab di telinga kita juga kata-kata motivasi, “Jika kita berpikir bisa, maka kita pasti bisa!” Bila kita menyimak kisah perjalanan sukses para leader CNI, banyak yang memulainya dengan berani “bermimpi” (memikirkan prestasi besar yang akan diraih). Kita memang harus mempunyai pikiran yang besar dan positif, karena itulah tahap awal yang penting dalam proses perjalanan meraih kesuksesan. Sudah banyak bukti, mereka yang berhasil adalah mereka menjalankan ide/pemikiran hal-hal besar, yang bahkan belum terpikirkan sama sekali oleh orang Iain. Sejarah perjalanan perusahaan kita, CNI, sebagai pionir dalam industri Multi Level Marketing, adalah contoh nyatanya.

Proses Mental
Mempunyai pikiran besar merupakan tahap awal dari proses yang harus dilalui untuk mencapai prestasi besar dalam kehidupan. Tahap awal tersebut disebut proses mental. Di sini kita melakukan imajinasi, membuat gambaran dalam pikiran tentang apa yang ingin kita raih dalam kehidupan. Sebagai ilustrasi, mari kita perhatikan bagaimana sebuah gedung tinggi bisa berdiri tegak. Langkah paling awal tentunya sang arsitek berimajinasi dalam pikirannya, gedung seperti apa yang ingin dibangun. Hasil pikirannya itu dituangkan dalam bentuk gambar atau maket bangunan. Jadi proses mental adalah membuat gambaran dalam pikiran sebelum wujud fisiknya direalisasikan.

Demikian juga yang terjadi dalam seluruh aspek kehidupan kita. Tak ada yang “otomatis” terjadi atau datang secara tiba­tiba. Kita harus lebih dulu memikirkan atau merencanakan apa yang sebenarnya kita inginkan dalam hidup ini. Apa saja itu? 

Coba Anda jawab pertanyaan -pertanyaan berikut:
  • Kondisi kesehatan fisik seperti apa yang Anda inginkan dalam seluruh sisa hidup Anda?
  • Kemampuan berpikir (mental) seperti apa sekarang kita inginkan untuk mengarungi kehdupan ini?
  • Kehidupan spiritual seperti apakah yang Anda inginkan dalam seluruh sisa hidup Anda?
  • Peningkatan karier seperti apakah yang Anda inginkan dalam mengembangkan Bisnis CNI?
  • Kehidupan sosial seperti apakah yang Anda bayangkan ingin kita nikmati di masyarakat?
  • Kondisi keuangan seperti apa yang kita diharapkan akan terjadi dalam diri dan keluarga ?
  • Kehidupan keluarga seperti apa yang Anda harapkan?
dan lingkup lebih kecil lagi, lakukan hal sama untuk menjawab pertanyaan apa yang kita inginkan saat bergabung dengan menjawab pertanyaan–pertanyaan tersebut, itu berarti kita sedang melakukan proses mental, menggambarkan kehidupan yang kita inginkan di kemudian hari, setahun, lima tahun, atau 10 tahun yang akan datang. Tuliskan jawaban pada sebuah kertas. Yalkinkan diri kita bahwa jawaban itu adalah sesuatu/keadaan yang benar-benar kita inginkan. Lalu, bayangkan betapa bahagianya hidup kita bila semua bisa tercapai. Setelah itu buatlah komitmen dalam diri bahwa jalan satu-satunya untuk membuat kehidupan kita bahagia adalah mewujudkan hasil pikiran kita itu, tentunya dengan tetap dijalan yang diridhai Tuhan.

Rabu, 23 Januari 2013

Sukses Seperti apa yg Anda Inginkan

MENURUT JOHN C. MAXWELL, SUKSES ADALAH MENGETAHUI APA YANG MENJADI TUJUAN HIDUP ANDA, BERTUMBUH UNTUK MENCAPAI KEMAMPUAN MAKSIMAL ANDA, DAN MENABUR BENIH UNTUK MEMBERIKAN MANFAAT KEPADA LAINNYA. NAPOLEON HILL MENGATAKAN SUKSES ADALAH MEREKA YANG SELALU MEMBERI, MEMBENTUK DAN MENGONTROL EGONYA SENDIRI, TIDAK MENYISAKAN TEMPAT UNTUK MENGHARAPKAN ADANYA KEBERUNTUNGAN ATAS TIAP PEKERJAAN ATAU KESEMPATAN, ATAU ATAS SEGALA PERUBAHAN NASIB.
BANYAK orang beranggapan, sukses adalah kaya, tenar atau berkedudukan. Pandangan itu terbentuk karena berbagai pengaruh yang datang dari keluarga, teman, dunia pendidikan, dan media massa. Tapi lihatlah fakta, Jimmi Hendrix, Brian Jones, Elvis Presley, mati over dosis karena merasa kesepian di tengah ketenarannya. Jess Livermore, investor terbesar Wall Street, atau Leon Fraser, direktur Bank Penyelesaian Internasional, mati bunuh diri. Sedangkan Marylin Monroe, Hitler, Stalin dan Mussolini, hidupnya tak bahagia di tengah-­tengah kedudukan, kekayaan dan popularitasnya. Terbukti, kekayaan, popularitas, dan jabatan bukanlah kesuksesan yang kita idamkan. la hanyalah sarana agar kita lebih berpeluang untuk meraih sukses sesungguhnya. Itupun salah satu sarana, bukan sarana satu-satunya. Kita perlu lebih terfokus untuk mencari kesuksesan sejati, Kesuksesan tiada henti, yang benar-benar dapat membuat kita bahagia. Lima hal berikut akan mengantarkan kita pada makna kesuksesan yang sesungguhnya.

1. Sukses = Hidup Seimbang
Tubuh dan keuangan boleh sehat, tapi jika keharmonisan dalam keluarga jadi terpinggirkan tentu bukan hal yang baik. Kesuksesan di CNI menuntut keseimbangan dalam tujuh area kehidupan. Apakah itu keseimbangan dalam memenuhi hak diri sendiri (keseimbangan internal), yang mencakup dimensi fisik (tubuh sehat), emosional (perasaan bersih), mental (pikiran jernih dan positif), spiritual (kedekatan dengan Tuhan), dan karier jenjang prestasi mantap). Juga keseimbangan ekstemal, keseimbangan dalam memenuhi hak orang Iain (sosial dan keluarga) di mana setiap orang punya beberapa peran berbeda. Anda mungkin punya 5 peran sekaligus, sebagai ayah, suami, anak, mahasiswa jika Anda kuliah, dan juga menjadi warga lingkungan. Hidup seimbang berarti melayani semua peran dalam hidup dengan baik, di mana Anda telah menyediakan kualitas waktu cukup untuk menjalankan peran itu, tiada keluhan terus menerus dari orang-orang sekitar, tak ada perasaan bersalah yang terus menerus Anda rasakan, dan berbagai peran/dimensi dalam diri Anda saling mendukung satu sama Iain untuk mencapai misi Anda.

2. Sukses = Bermanfaat Untuk Orang Lain
Sebaik­-baiknya manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi orang Iain. Kebahagiaan yang sesungguhnya mestinya kita rasakan bukan terjadi ketika kita menerima sesuatu dari orang Iain, tapi ketika kita memberikan sesuatu pada orang Iain. Saat Anda belum berhasil meraih jumlah komisi seperti yang Anda inginkan berarti tidak sukses? Ketika Anda gagal menembus peraihan Komisi Kepemilikan Sepeda Motor, Rumah, atau komisi lainnya apakah dibilang tidak sukses? Apakah pandangan sukses Anda sebatas itu? Lihatlah hasil dari peningkatan kesehatan dari konsumen yang membeli produk makanan kesehatan dari Anda. Lihatlah dari orang-orang yang meniru semangat Anda dalam menjalankan usaha CNI. Lihatlah pula citra perusahaan CNI yang Anda jaga dengan sikap positif Anda di lapangan. Intinya, Anda memberikan sesuatu yang baik untuk orang Iain, meskipun harapan kita belum terwujud sepenuhnya. Anda berikan hal penting dan bermanfaat kepada orang Iain.

3. Sukses = Proses Mencapai Cita-Cita Mulia
Ada orang yang ingin mencapai tujuan dengan mengorbankan kepentingan orang lain tentu merupakan tindakan nista/hina. Hanya ulah segelintir oknum yang mempermainkan ketentuan RPU dan Kode Etik CNI dalam meraih sebuah komisi prestasi. Padahal jelas-­jelas di awal bergabung telah menandatangani kesepakatan untuk mematuhinya. Tindakan itu bukan hanya merusak citra perusahaan, tapi juga merugikan mitra usaha CNI lainnya. Hal itu tidak bisa disebut sukses. Sukses adalah proses menuju keberhasilan. Sukses juga berarti perjalanan menuju cita-cita mulia. Tidak peduli apakah ia berhasil atau tidak. Selama Anda konsisten berada di jalan menuju cita-cita mulia, berarti Anda telah sukses dalam pengertian sebenarnya. Simaklah kisah hidup para nabi yang dicerca, dikucilkan, dan ditimpa berbagai musibah. Mereka bukanlah orang yang gagal dalam hidup. Lalu, apa yang dimaksud cita-cita mulia itu? Kemuliaan berdasar pada kebenaran universal, kebenaran sejati di dunia ini yang bersandar pada agama, hati nurani, akal sehat dan ilmu pengetahuan. Kata kunci kesuksesan terletak dari sejauh mana keserasian cita-cita Anda dengan kebenaran universal.

4. Sukses = Menikmati Kemenangan-Kemenangan
Ketika hanya 1 orang yang datang dari 50 undangan di presentasi Anda, lihatlah itu sebagai keberhasilan dibanding tidak ada yang datang sama sekali. Ketika dari 20 orang yang Anda tawari produk CNI kesemuanya menyatakan belum berminat membeli, nikmatilah itu sebagai keberhasilan dalam meluaskan hubungan baik (silaturahim). Saat Anda belum bisa mencapai komisi prestasi sesuai yang Anda targetkan, pandanglah itu sebagai keberhasilan Anda dalam menjaga semangat dan komitmen dalam usaha CNI. Hidup ini indah. Itulah paradigma orang-orang yang bersyukur, mereka yang ingin bahagia dan sukses tanpa henti. Mereka melihat dunia ini seperti ‘lahan perjuangan’ yang perlu dinikmati. Menikmati kemenangan berarti bersyukur dan menikmati apa yang Anda terima dan hasilkan, setiap kemenangan-kemenangan kecil yang kita dapatkan. Bukanlah yang kita miliki yang membuat kita sukses, tetapi yang dapat kita hargai dan nikmati. Kita tidak selalu akan mendapatkan apa yang kita sukai, oleh karena itu, selalu sukailah apa yang kita dapatkan, maka kita akan selalu merasa bahagia dan sukses.

5. Sukses = Akhir yang Baik
Akhir yang baik adalah puncak sukses yang sesungguhnya karena orang yang mengakhiri hidupnya dengan ‘akhir yang baik’ akan selalu dikenang masyarakat sebagai orang yang sukses. Jika Anda ingin memperoleh sukses besar, berkaryalah untuk orang Iain yang manfaatnya berdimensi lama dan dirasakan oleh sebanyak­banyaknya orang. Semoga sukses sejati selalu bersama Anda. (CNI News) 

===================

Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 081523639145

 
Kunjungi Toko Online kami di :  



Selasa, 22 Januari 2013

Sukses dengan Ide Sepele

 
Kesuksesan tidak selalu berawal dari sebuah ide yang besar. Banyak orang yang sukses karena hal atau ide‑ide sepele. 

Dengan kreativitas mereka, ide sepele tersebut berubah menjadi karya yang hebat. Padahal ide sepele ini mungkin datang dari permasalahan sehari‑hari. Kejelian dalam melihat peluang, kreativitas, dan kemampuan berinovasi adalah hal yang penting dilakukan untuk membuat sebuah karya.


LIQUID Paper atau Tipp Ex salah satu contohnya. Produk ini berawal dari kebingungan penemunya, Bette Graham. Dia adalah seorang sekretaris yang dituntut tidak pernah melakukan kesalahan pada dokumen yang diketiknya. Meskipun dia telah melakukan yang terbaik, kenyataannya pekerjaan Bette tidak pernah luput dari kesalahan. Hal tersebut membuat hidupnya selalu berada di bawah tekanan.

Pada suatu hari tanpa sengaja ada seorang tukang cat yang mengotot dokumen penting yang sedang diketiknya. Untuk membersihkannya, tukang cat tersebut menimpa noda dengan menggunakan cat berwarna putih. Dari kejadian tersebut Graham memperoleh ide untulk membuat Tip Ex sebagal solusi bagi pekerjaannya.

Dengan Tip Ex ia tidak perlu mengulang mengetik dokumen setiap kali terjadi kesalahan. Dia menggunakan cat putih yang ia ramu sendiri. Beberapa tahun kemudian dia mulai mengomersialkannya. Karena permintaan semakin meningkat, dia kemudian mendirikan pabrik yang mampu menyediakan lima juta botol pesanan per tahun.

Artur Fry mengembangkan produk post‑it, sebuah catatan yang mudah ditempel, mudah dilihat, dan mudah pula dilepas. Idenya didapat dari seorang teman yang memanfaatkan lem gagal (tidak lengkat) sebagai bahan penempel kertas yang awaInya dipakai hanya untulk menandai halaman kitab yang sedang dibaca. Karena melihat peluang, dia mengembangkannya dan laku di pasaran hingga saat ini.

Ide pembuatan plester oleh Earle Dickson keluar karena dia mengalami kesulitan saat harus menempelkan perban pada jari istrinya yang terluka karena pelkerjaan dapur. Kemudian dia menemukan cara yang mudah dengan cara menempelkan selotip pada kasa yang telah dipotong kecil. Dengan cara ini kain kasa menjadi mudah ditempelkan. Plester kemudian diproduksi secara massal dan dia memperoleh posisi tinggi dalam perusahaan tersebut.

Pernahkan Anda melihat jenis penutup telinga yang disebut earmuff? Jenis penutup telinga ini banyak dipakai oleh negara‑negara yang memiliki musim salju. Bahannya empuk sehingga menutup telinga dengan nyaman.

Earmuff pertama kali ditemukan oleh seorang anak berusia 13 tahun bernama Chester Greenwood di bulan Desember yang dingin tahun 1873. Saat itu, Chester yang hobi ice‑skating di luar merasa kupingnya kedinginan. Maka, untuk membuatnya bisa bertahan, dia meminta bantuan neneknya yang kemudian menggunakan kawat dengan diberi kapas penutup di kedua ujungnya untuk melindungi telinganya. Awalnya dia ditertawai teman temannya. Tapi, saat teman‑temannya mulai melihat Chester justru bisa bertahan ice skating lebih lama di luar, mulailah teman­ temannya meminta dibuatkan barang serupa. Di usia yang ke‑17, Chester mematenkan penemuannya dan hingga 60 tahun kemudian, Chester mendulang sulkses dengan earmuffnya.

Pada intinya, kesuksesan tidak hanya diperoleh dari hal yang bombastis dan luar biasa. Seringkali orang berpikir amat jauh ketika memandang kesuksesan sehingga hal-hal remeh dipandang sebelah mata. Kejelian dalam melihat peluang, kreativitas, dan kemampuan berinovasi adalah hal yang penting, dilakukan untuk membuat sebuah karya. Oleh karena itu, jangan pernah meremehkan hal‑hal sepele. Siapa tahu, ide sepele tersebut bisa menjelma menjadi kesuksesan yang luar biasa buat Anda!


===================

Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 081523639145

 
Kunjungi Toko Online kami di :  



Senin, 21 Januari 2013

Orang sukses itu bukan orang yang pintar, tapi orang-orang yang sabar

Sabar adalah kata yang sudah sangat populer. Selama ini sabar yang dikenal orang bersifat pasif, hanya menunggu dan nerimo. 

Padahal, makna sabar sesungguhnya bersifat aktif. Misal, kalau kita melakukan satu cara tidak ada hasil, maka harus melakukan lagi dengan cara yang berbeda, begitu seterusnya sampai berhasil. Sabar juga bermakna menikmati proses, bukan hasilnya. Lebih enak mana, menikmati makan atau kenyangnya? 
Orang sabar itu orientasinya ke proses bukan hasil. Orang sukses itu bukan orang yang pintar, tapi orang-orang yang sabar, yaitu ketika dia gagal dia melakukan dengan cara berbeda.

===================

Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 081523639145

 
Kunjungi Toko Online kami di :  



Minggu, 20 Januari 2013

Tindakan dan Tanggung Jawabnya



Salah satu hal yang menyebabkan banyak orang gagal adalah ia tidak bertanggung jawab terhadap semua tindakannya. Ketika seorang mengalami kegagalan sepatutnya ia bertanggung jawab dan mengevaluasi tindakannya kenapa ia gagal, sehingga kegagalan itu menjadi suatu hal yang berguna karena memberikan ilmu yang paling jitu untuk mencapai kesuksesan.

Kebanyakan orang takut untuk mengakui kesalahan dan melemparkannya kepada orang lain. Nah dari sinilah mental pengecut sesorang akan kelihatan. Seberapa kuat ia mampu menghadapi masalah yang ia ciptakan dan menyelesaikannya ataukah malah lari dari masalah? Semua itu akan membentuk seseorang menjadi kuat atau lemah. Di setiap tindakan akan menghasilkan akibat, dalam hal apapun. Dan akibat itu akan berbentuk kebaikan atau keburukan. Namun, dari tiap keburukan yang terjadi, akan menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga. Sebuah pepatah yang berbunyi ”Seorang buta tidak akan kehilangan tongkatnya untuk yang kedua kali” memiliki makna yang luar biasa bagi saya.

Hal-hal yang buruk yang pernah dialami kita akan bertahan lebih lama di memori kita, sehingga orang yang pernah mengalami keburukan akan lebih hati-hati dalam melangkah di kemudian hari. Seberapapun masalah yang sahabat timbulkan, hadapi!! Dan jadikan masalah itu sebagai pelajaran yang mencambuk sahabat untuk lebih berlari kencang mengejar impian sahabat.

Seorang pemimpin mempunyai salah satu fungsi yang sangat penting yaitu pengambilalihan tanggung jawab atas kinerja organisasi yang dipimpinnya. Semua keberhasilan dan kegagalan dipikul oleh seorang pemimpin sehingga ia harus mampu untuk mengkoordinasikan semua anggotanya dengan jiwa kepemimpinan yang baik.
Apabila suatu ketika organisasi yang dipimpinnya mengalami kemunduran prestasi, maka ia harus segera melakukan evaluasi tanpa menyalahkan anggota yang dipimpinnya. Melempar kesalahan kepada anggota justru akan memperburuk kinerja organisasi di masa depan. Semua orang akan merasa senang ketika dipuji, karena apa yang telah ia lakukan mendapatkan apresiasi positif dari lingkungannya, dan iapun akan bekerja dengan lebih percaya diri dari sebelumnya.

Sebaliknya apabila anggota organisasi dicaci maki dan disalahkan, maka ia cenderung akan marah namun dipendam dalam hati. Ia merasa kinerjanya tidak dihargai, dan akhirnya di masa depan ia tidak lagi semangat untuk mengerjakan tugas yang menjadi kewajibannya. Di sinilah seni kepemimpinan berperan, seni bagaimana memberikan teguran kepada anggota namun yang ditegur tidak merasa tersinggung. Dalam sebuah rapat evaluasi, seorang pemimpin sangat lebih baik berkata “ya, maaf ini kesalahan saya karena tidak memberikan penjelasan mengenai tugas yang harus dikerjakan dengan jelas dan lengkap” dari pada seorang pemimpin yang berkata “Dasar bawahan g*bl*k.. pekerjaan seperti itu saja tidak becus, lulusan mana kamu?!”

Di sinilah arti pentingnya sebuah kegagalan. Kita semua diberikan kebebasan untuk memilih tindakan apa yang harus dilakukan ketika menghadapi kegagalan. Namun, tindakan terbaik dari kegagalan adalah belajar, bertanggung jawab dan bangkit untuk membuktikan bahwa kita semua bisa sukses.

Sumber: TOP Motivasi

===================

Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 081523639145


Kunjungi Toko Online kami di :  



Sabtu, 19 Januari 2013

Tim Solid Dengan Menjaga Nilai-nilai Luhur

Gagalnya sebuah tim atau perusahaan meng gapai target-targetnya bisa jadi dikarenakan mulai lunturnya nilai- nilai luhur yang dipegangnya, pemimpinnya yang tidak memberikan teladan, atau tidak solidnya jajaran manajemen. Kita patut berbangga, eksistensi CNI selama 25 tahun tak lepas dari solidnya jajaran direksi dan manajemen dalam menahkodai bahtera CNI.

Keteladanan dan solidnya jajaran direksi CNI tak lepas dari nilai-nilai positif yang dianut oleh para pendiri CNI. Nilai positif itu terangkum dan tertuang dalam 10 karakter semut CNI yang menjadi budaya Keluarga Besar CNI. Mereka juga mempunyai misi dan visi yang tak seiring sejalan, sehingga segala perbedaan yang mungkin timbul di perjalanan waktu, selalu bisa dipersatukan kembali. Solid dan kuatnya direksi beserta jajaran manajemennya membuat semua unit kerja akan menjadi kuat dan bergairah kerja tinggi.

Itulah mengapa CNI bisa melewati krisis demi krisis yang terjadi. Bila tidak solid dan selalu terganggu oleh beda persepsi, semua orang dalam organisasi akan merasa tidak nyaman untuk bekerja secara efektif.

Demikian pula mestinya dalam tim Anda bersama para mitra usaha lainnya. Tim yang baik adalah tim yang tidak hanya eksis tapi juga tim yang mampu untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karenanya peranan seorang leader sangat berpengaruh mulai dan perencanaan strategi, visi, misi, sosialisasi, pembinaan hingga implemeritasi dalam program jangka pendek, menengah dan panjang.

Jumat, 18 Januari 2013

Sampai Jumpa di Puncak Kesuksesan

Pernahkah Anda merasa bukan siapa-siapa di dunia ini? 

Ketika Anda menyaksi kan orang Iain di puncak kesuksesan, Anda mulai membandingkannya dengan diri Anda sendiri.

Kalimat seperti “pantas saja dia berhasil, dia punya semua yang aku tidak punya” sering kali terucap. “Seandainya aku memiliki lalu Anda mulai menyempurnakan kalimat tersebut dengan menyebutkan daftar panjang kekurangan Anda, dari A hingga Z, dan Z kembali lagi ke A.

Kalimat ini kemudian meresap ke hati dan akhirnya Anda hanya mampu menjadi saksi keberhasilan orang Iain. Namun tahukah Anda bahwa keberhasilan tidaklah diperuntukkan hanya untuk orang yang Anda anggap sempurna? Keberhasilan adalah milik semua orang, termasuk Anda.

Kita dapat belajar dari orang-orang sukses yang memiliki keterbatasan fisik. Salah satunya adalah Bob Willen, yang kehilangan kedua kakinya akibat ranjau darat pada saat perang Vietnam. Frustasi dan kehilangan semangat hidup tampaknya tidak terlintas pada mantan tentara Amerika ini. Malahan, dia berani bersaing dalam lomba maraton yang melibatkan ribuan orang yang sempurna secara fisik.

Ketika peluit dibunyikan, orang-orang segera berhamburan menuju garis finish. Namun tidak dengan Willen, dia mulai berlari dengan kedua tangannya kemudian melemparkan tubuhnya ke depan. Karena keterbatasan fisiknya, dia hanya mampu berlari 10 km per hari. Di malam hari dia berhenti dan kemudian tidur di kantung tidurnya yang hangat.

Di saat banyak orang mulai menyerah dan keluar dari lomba, Willen tetap konsisten dengan tujuannya. Hari kelima ketika tinggal 100 meter lagi menuju garis finish, dia jatuh terguling dan kekuatannya mulai habis. Namun, perlahan-lahan dia bangkit, membuka kembali matanya, dan membuka kedua sarung tangannya. Darah mengucur dari kedua tangannya.

Dokter sebetulnya tidak mengizinkan dia melanjutkan pertandingan karena kondisi jantung dan napasnya. Willen tidak peduli, dengan segala kekuatannya dia bangkit dan mulai berlari. Dan dia berhasil!

Willen bukan satu-satunya orang tidak sempurna yang mampu mengulkir prestasi berskala dunia. Siapa yang tidalk kenal W. Louis Braille, seorang tuna netra yang kehilangan dua matanya sejak kanak-kanak hingga akhir hayat akibat tertusuk perkakas tajam milik ayahnya. Karya besarnya, yaitu huruf Braille, menjadi kontribusi sangat besar bagi pendiclikan dan pencerdasan para tuna netra. Dunia pun mencatatnya sebagai orang besar.

Dunia mencatat keberhasilan adalah milik sernua orang yang mau menggapainya. Oleh karena itu, jika hari ini Anda merasa tidak berarti dengan segala keterbatasan yang Anda miliki, cobalah untulk bangkit dan katakan pada diri Anda bahwa Anda mampu melakukannya.

Jika orang di samping Anda hanya membutuhkan 10 langkah untuk mencapai garis finish, bukan berarti di langkah ke-1 1 Anda pantas menghentikan langkah Anda. Jangan jadikan orang Iain menjadi tolak ukur. Berjalanlah satu langkah, satu langkah, dan satu langkah lagi.Sampai jumpa di puncak kesuksesan! (CNI News 2012)


===================

Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 081523639145

 
Kunjungi Toko Online kami di :  



Kamis, 17 Januari 2013

Tips Sukses Bisnis: Timbang, Ukur, dan Coba

Dalam bisnis, kegagalan menelan biaya begitu banyak. Oleh sebab itu, hampir setiap perusahaan mapan, yang memiliki karyawan lebih dari 1.000 orang, menghindari risiko kegagalan dengan tidak melakukan inovasi. Mungkin 97 persen karyawan dalam suatu organisasi takut terhadap adanya perubahan dan inovasi.

 

Kemampuan menciptakan produk baru adalah sesuatu yang rumit, sulit, dan hampir tidak pernah terpikirkan oleh perusahaan mapan. Sebab, hal itu kerap bertentangan dengan teori kelaziman. Di Amerika, menjadi inovator adalah pekerjaan yang unik dan didambakan oleh anggota dewan direksi. 

Tidak banyak hal yang langsung sempurna buat pertama kalinya. Novel-novel laris dan sandiwara Broadway tidak langsung dipublikasikan dari konsep pertamanya. 

Bisnis pengembangan produk baru adalah proses yang beranjak dari rute yang keliru dan jalan buntu. Sebelum diwujudkan, ide-ide membutuhkan polesan, pertimbangan, dan sentuhan. Kembangkanlah ide yang baik. Namun, sebaiknya Anda keluarkan sedikit dana untuk mengembangkan ide. 

Jangan pernah bertaruh banyak pada tahap embrio ini. Carilah umpan balik. Pertimbangkan konsepnya! Ukurlah keserasiannya dengan kebutuhan pasar yang ditargetkan. Yang lebih penting adalah tetap mencoba melakukan sesuatu. Cobalah ini, cobalah itu. Jangan hanya bicara / mengadakan pertemuan / menulis catatan.

Lakukan sesuatu!
Buatlah konsep bisnis dengan iklan dan bangun sebuah prototipe! Buatlah contoh-contoh! Kemudian pertimbangkan lebih lanjut, ukurlah sedikit, dan coba lagi. Jika ternyata itu adalah ide yang buruk, Anda akan segera mengetahuinya dan tinggalkanlah jika benar demikian.
 
Jika nyatanya itu adalah ide yang baik, Anda akan mampu menjualnya kepada perusahaan. Anda dapat mengatur risiko bisnis dan meningkatkan investasi.
Salam Sukses,
 
Coach Tom MC Ifle (www.topcoachindonesia.com)

 

===================

Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 081523639145

 

Kunjungi Toko Online kami di :  



Rabu, 16 Januari 2013

In Spite Of...

Di Mexico ada sebuah patung yang sangat indah dan diberi nama yang agak aneh, yaitu "In Spite Of..." artinya "Meskipun..."Nama yang diberikan tidaklah sesuai dengan bentuknya tetapi adalah sebuah nama untuk menghormati si pemahat. Pada saat proses pembuatan patung dan masih setengah jadi, si pemahat mengalami kecelakaan dan mengakibatkan cacat tetap pada tangan kanannya dan tidak bisa lagi berfungsi dalam proses penyelesaian patung yang masih setengah jadi itu. 

Tekad si pemahat untuk tetap menyelesaikan karyanya begitu besar,dia melatih tangan kirinya untuk memahat seterampil tangan kananya hingga akhirnya patung itu tetap mampu diselesaikan sesempurna jika dia menggunakan tangan kanannya.Itulah sebabnya masyarakat setempat memberi nama patung itu "In Spite Of..."untuk menghargai tekad luar biasa si pemahat.

Meskipun buta, Stevie Wonder adalah pemusik yang melantunkan lagu "I Just Call To Say I Love You." Meskipuntuli, Beethoven menjadi penggubah musik yang luar biasa.Meskipun rhematik kronis menyerang tangannya, Renoir terus berkarya sebagai seorang pelukis.Meskipun hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar, Andrie Wongso adalah pengusaha sukses dan motivator nomor satu di Indonesia.Meskipun kehilangan fungsi tangan kanannya, si pemahat tetap menyelesaikan patungnya.

Meskipun
buta, tuli, lumpuh, cacat, tua, berpenyakit tulang, sakit-sakitan, miskin, muda, sibuk, tak ada waktu, berpendidikan rendah, tidak sekolah, drop-out, gemuk, kurus, tidak cantik, yatim-piatu dst. setiap orang tetaplah memiliki kesempatan untuk mengatasi kesulitannya dan berprestasi, meraih kemenangan, meraih sukses serta meraih apa saja yang menjadi keinginannya.

Penulis : Haryo Ardito
Email: haryo@toughguy.net
Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/bijaksana

 

===================

Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 081523639145

 
Kunjungi Toko Online kami di :  



Selasa, 15 Januari 2013

The Art Of Communication That Works

"One kind word can warm three winter months"
Peribahasa Jepang :
Sebuah kata santun dapat menghangatkan tiga bulan musim dingin

 
Berkomunikasi merupakan kegiatan rutin manusia sejak mereka dilahirkan. Mulai dari tangisan sang bayi yang menyampaikan pesan berisi kebutuhan psikologis dan fisiologisnya, sampai dengan pesan berisi kebutuhan komplementer orang dewasa saat ini. Semuanya tidak terlepas dari proses penyampaian dan penerimaan pesan yang disebut sebagai komunikasi ini. 

Buku-buku manajemen di dunia kerap menempatkan komunikasi di urutan teratas sebagai bagian dari kinerja perusahaan untuk mencapai sukses ! Kesuksesan menurut buku-buku bisnis itu ternyata sangat dipengaruhi oleh cara pelaku bisnis berkomunikasi dengan calon / para pelanggan mereka. Disini, yang lebih ditekankan adalah 'cara' (konteks) atau bagaimana komunikasi itu dilakukan, bukan pada apa (konten/isi) yang disampaikan. Artinya, bahasa verbal tidaklah terlalu berpengaruh dibandingkan dengan bahasa non-verbal yang lebih menekankan 'cara' atau 'gaya' sebuah komunikasi dilakukan. 

Di sisi lain, untuk menggambarkan betapa komunikasi itu sangat penting dalam memberikan kontribusi terhadap kesuksesan seseorang, ada sebuah hasil penelitian yang dipaparkan dalam Finacial Planning Conference di Singapura dengan hasil yang menakjubkan. 

Hasil tersebut menempatkan sumber daya manusia dan komunikasi di urutan teratas dengan skor tertinggi 3,7 (skala 4), diikuti dengan rekomendasi dari klien ke orang lain (3,6), latar belakang pendidikan (3,3), memiliki ijin/lisensi lanjutan (3,2), melanjutkan pendidikan (3,1) dan diakhiri yang terendah oleh spesialisasi (2,8). Hal ini sungguh menggambarkan betapa komunikasi sangat memengaruhi kesuksesan seseorang. Dengan kata lain, komunikasi menjadi alat pertama dan utama untuk meninggikan posisi seseorang. 

Mengingat betapa pentingnya peran komunikasi dalam kesuksesan seseorang, secara singkat untuk edisi perdana dalam situs ini, dapat dikatakan bahwa ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memberhasilkan komunikasi dengan orang lain.

Faktor-faktor itu adalah:
pemahaman terhadap tujuan komunikasi, tipe dan gaya komunikator dan komunikan, ruang dan waktu.

Dengan memahami bahwa setiap orang adalah unik adanya dalam hal komunikasi karena memiliki tipe dan gaya sendiri-sendiri, kita akan menjadi pemberi kesan mendalam kepada setiap orang dalam rentang waktu yang relatif lebih lama. Dengan demikian,peribahasa Jepang yang tercantum di bagian awal tulisan ini akan terwujud. Selamat berkomunikasi sesuai tipe dan gaya seseorang! 

Penulis : Ponijan Liaw
---------------------------------------
Untuk referensi lebih lanjut, silahkan baca 2 buku penulis lainnya tentang komunikasi:
1. The Art of Communication that Works - Komunikasi yang Berhasil
2. Understanding Your Communication Styles - Memahami Gaya Komunikasi Anda
Penulis dapat dihubungi di: ponijan@central.net.id


 

===================

Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 081523639145


Kunjungi Toko Online kami di :  



Senin, 14 Januari 2013

Ikatan Yang Menghambat

Pada suatu malam menjelang tahun baru, dua pemuda yang tinggal di tepian danau dengan antusias mendayung perahu ke seberang untuk mengunjungi teman-teman mereka. Setelah menambatkan perahu di dermaga, mereka bertandang dari satu rumah ke rumah lainnya. Saking asyiknya, mereka sampai lupa waktu. 

Menjelang pagi, mereka tersentak ketika teringat bahwa pagi itu mereka harus berada di rumah untuk menghadiri acara tahun baru bersama orang tua dan keluarga. Mereka mengambil lentera, bergegas menuju dermaga, dan langsung melompat ke atas perahu. Saat itu cuaca gelap dan berkabut tebal, bahkan dengan bantuan lentera mereka tetap tidak dapat melihat apa pun di luar perahu. 

Namun mereka tetap memutuskan untuk berangkat, dan mulai mendayung dengan mengandalkan petunjuk arah angin. Setelah mendayung cukup lama, mereka heran karena belum juga sampai di tujuan, sehingga mereka mendayung lebihcepat lagi. 

Saat fajar menyingsing dan cuaca mulai terang, ke dua pemuda itu melihat ke sekeliling. Dan, alangkah terkejutnya mereka ketika mengetahui bahwa ternyata perahunya masih berada di tempat yang sama. Mereka saling berpandangan satu sama lain. Yang lebih muda, sambil mengangkat pundak, menunjuk ke arah sebuah tali yang terjuntai di ujung buritan perahu. Ternyata, saking terburu-buru, mereka lupa melepaskan tali yang mengikat perahu mereka ke dermaga. 

Akhirnya, setelah melepaskan tali yang mengikat perahu, dengan lesu mereka kembali mendayung menuju ke rumah. Saat tiba di rumah, badan mereka letih luar biasa, dan celakanya lagi, acara tahun baru bersama keluarga mereka sudah selesai. 

Pembaca sekalian.

Membaca cerita ini, mungkin kita akan mentertawakan kebodohan ke dua pemuda tersebut. Alangkah bodoh dan konyolnya tindakan mereka itu. Tetapi, jika kita akui dengan jujur, ada kalanya kita pun melakukan kebodohan yang serupa. 

Banyak kegagalan yang kita alami karena kita lupa melepaskan ikatan yang dapat menjadi penghambatsebelum melakukan suatu tindakan. 

Melalui tulisan ini saya mengajak para pembaca untuk berintrospeksi dan menyadari betapa banyak waktu, tenaga, pikiran, dan kesempatan yang terbuang sia-sia karena kita bertindak tanpa terlebih dahulu melepaskan hal-hal 'kecil' yang mungkin menjadi penghambat, antara lain: kebiasaan buruk, kemiskinan mental, cara kerja yang tidak efektif, pergaulan yang negatif, kepercayaan pada mitos yang salah, dan berbagai ikatan lainnya. 

Jika Anda ingin mencapai SUKSES, lepaskan terlebih dahulu segala ikatan yang mungkin menjadi penghambat, barulah mendayung dengan sepenuh hati sehingga kita dapat mencapai tujuan yang kita inginkan. 
 
Selamat mencapai sukses yang luar biasa.

Penulis : Junus Judianto

e-mail address : junushj@cbn.net.id


 

===================

Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 081523639145

 
Kunjungi Toko Online kami di :