Rabu, 31 Oktober 2012

Menjadi Majikan Bagi Nasib Diri Sendiri

"Miskin dan kaya adalah nasib " ini adalah mitos yang berlaku di dalam masyarakat, khususnya di negara berkembang. Tak terkecuali di negara kita, Indonesia. 

Kita sering mendengar, bahkan mungkin termasuk di antara kita pernah berucap; miskin sudah merupakan nasib kita. Bagaimanapun kita bekerja keras, nasib tidak mungkin berubah, karena ini sudah suratan takdir. Sebaliknya, kalau nasib kita sudah ditentukan dari "sononya" kaya, maka usaha apa pun, bahkan kerja "seenaknya"pun bisa menjadikan kita sukses dan kaya. 

Entah sudah berapa abad umur mitos seperti ini, sadar atau tidak, sudah diterima secara dogmatis di dalam masyarakat kita. Ditambah dengan mitos-mitos modern yang destruktif, seperti; bila kita berpendidikan rendah, hanya lulusan SMA/SMP/ SD, ( bahkan S1, namun merasa hanya lulusan universitas lokal), maka spontan yang timbul di benak kita adalahkita sulit maju, sulit sukses dan kaya. 

Dengan rendahnya persepsi terhadap diri sendiri seperti ini, jelas kita telah terkena penyakit mitos yang menyesatkan. Hal ini akan mempengaruhi sikap mental dalam praktek di kehidupan nyata, sehingga menghasilkan kualitas hidup "ala kadarnya" atau sekedar hidup. Jika mitos seperti ini terus menerus dipercaya dan sampai memasuki pikiran bawah sadar kita, maka mitos seperti itu akan melahirkan "nasib gagal",dan kalau mitos negatif seperti itu dimiliki oleh mayoritas masyarakat kita, lalu bagaimana mungkin kita bisa mengentaskan kemiskinan untuk menuju pada cita cita bangsa , yaitu; masyarakat adil-makmur dan sejahtera. 

Kemiskinan sering kali merupakan penyakit dari pikiran dan hasil dari ketidaktahuan kita tentang prinsip hukum kesuksesan yang berlaku. Bila kita mampu berpikir bahwa kita bisa sukses dan mau belajar, serta menjalankan prinsip-pinsip hukum kesuksesan, mau membina karakteristik positif, yaitu; punya tujuan yang jelas untuk dicapai,disiplin, mau kerja keras, ulet, siap berjuang dan semangat belajar, maka pasti akanterbuka kemungkinan-kemungkinan atau aktifitas-aktifitas produktif yang dapat merubah nasib gagal menjadi sukses. Miskin menjadi kaya! 

Bangun karakter sukses!Seperti pepatah dalam bahasa Inggris "character is destiny", kharakter adalah nasib.

Hancurkan mitos"miskin adalah nasib saya "
Tidak peduli bagaimanapunAnda hari ini, dari keturunan siapa, berwarna kulit apa, atau apa latar belakang pendidikan Anda. Ingat, Anda punya hak untuk sukses!!!

.

Jadilah majikan bagi nasib diri sendiri
 
kita adalah penentu masa depan kita sendiri! 

Seperti filosofi yang lahir dari kristalisasiperjuangan sepanjang kehidupan saya, yang telah terbukti yakni : Success is my right ! sukses adalah hak saya! atau arti panjangnya : Kesuksesan bukan milik orang-orang tertentu. Sukses milik Anda, milik saya, dan milik siapa saja yang benar-benar menyadari, menginginkan, dan memperjuangkan dengan sepenuh hati.
 
Dengan semangat dan sikap mental sukses adalah hak saya ! serta siap berjuang habis-habisan , saya yakin nasib kita pasti berubah lebih baik, karena Tuhan tidak akan tinggal diam untukmembantu kita! 

Success is my right !
Andrie Wongso 



============================

Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”    

Untuk info & Pemesanan :  
HUB : MUHAMAD IPANGO  
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367


  Kunjungi Toko Online kami di : 

Simak Info Kesehatan lainnya di :

 

Selasa, 30 Oktober 2012

Tidak Ada Jalan yang Rata untuk Sukses!

Di pagi hari yang buta, terlihat seorang pemuda dengan bungkusan kain berisi bekal di punggungnya tengah berjalan dengan tujuan mendaki ke puncak gunung yang terkenal. Konon kabarnya, di puncak gunungitu terdapat pemandangan indah layaknya berada di surga.

Ketika sampai di lereng gunung, terlihat sebuah rumah kecil yang dihuni oleh seorang kakek tua. Setelah menyapa pemilik rumah, si pemuda mengutarakanmaksudnya "Kek, saya ingin mendaki gunung ini. Tolong Kek, tunjukkan jalan yangpaling mudah untuk mencapai ke puncak gunung!"

Si kakek dengan enggan mengangkat tangan dan menunjukkan tiga jari ke hadapanpemuda, "Ada tiga jalan untuk menuju puncak gunung ini. Kamu bisa memilih sebelah kiri, tengah, atau sebelah kanan."

"Kalau saya memilih sebelah kiri?" tanya si pemuda.

"Jalur sebelah kiri ada banyak bebatuan," jawab sang kakek pendek.

Setelah berpamitan dan mengucap terima kasih, si pemuda bergegas melanjutkan perjalanannya. Beberapa jam kemudian dengan peluh bercucuran, si pemuda terlihat kembali di depan pintu rumah sang kakek.

"Kek, saya tidak sanggup melewati terjalnya batu-batuan. Jalan sebelah mana lagi yang harus aku lewati?"

Si kakek dengan tersenyum mengangkat lagi 3 jari tangannya sambil menjawab, "Pilihlah sendiri, kiri, tengah atau sebelah kanan?"
"Hmmm, jika saya memilih jalan sebelah kanan...?"

"Jalur sebelah kanan banyak semak berduri!"

Setelah beristirahat sejenak, si pemudakembali berangkat untuk mendaki. Selang beberapajam kemudian, dia kembali lagi ke rumah si kakek. Dengan kelelahan si pemuda berkata, "Kek, saya sungguh-sungguh ingin mencapai puncak gunung. Jalan sebelah kanan dan kiri telah kutempuh, tapi rasanya saya tetap berputar-putar di tempat yang sama. Saya tidak berhasil mendaki ke tempat yang lebih tinggi dan harus kembali kemari tanpa hasil. Tolong deh, Kek ... tunjukkan jalan lain yangrata dan lebih mudah agar saya sukses mendaki hingga ke puncak gunung."

Sang kakek dengan serius mendengarkan keluhan si pemuda. Kemudian sambil menatap tajam, dia berkata tegas "Anak muda! Jika kamu ingin sampai ke puncak gunung, tidak ada jalan yang rata dan mudah! Rintangan berupa bebatuan dan semak berduri, harus kamu lewati, bahkan kadang jalan buntu pun harus kamu hadapi. Selama keinginanmu untuk mencapai puncak itu tetap tidak goyah, hadapi semua rintangan! Hadapi semua tantangan yang ada! Jalani langkahmu setapak demi setapak, kamu pasti akan berhasil mencapai puncak gunung itu. Jangan lupa, nikmati juga pemandangan yang luar biasa! Apakah kamu mengerti?"

Dengan takjub si pemuda mendengar semua ucapan kakek. Lalu, sambil tersenyum gembira, diamenjawab, "Saya mengerti Kek, saya mengerti! Terima kasih! Saya siap menghadapi selangkah demi selangkah setiap rintangan dan tantangan yang ada! Tekad saya makin mantap untuk mendaki lagi sampaimencapai puncak gunung ini."

Dengan senyum puas , sang kakek berkata, "Anak muda, aku percaya kamu pasti bisa mencapai puncak gunung itu!"

Pembaca yang luar biasa,

Untuk mencapai kesuksesan seperti yang kita inginkan, sama seperti analogi mendaki gunung tadi. Tidak ada jalan rata dan pintas! Sewaktu-waktu, rintangan,kesulitan, dan kegagalan selalu datang menghadang. Hanya dengan mental dan tekad yang kuat, tetap menjaga komitmen dan berjuang, kita akan mencapai puncak kesuksesan.

Salam sukses, luar biasa!

Andrie Wongso


============================

Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”    

Untuk info & Pemesanan :  
HUB : MUHAMAD IPANGO  
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367


  Kunjungi Toko Online kami di : 

Simak Info Kesehatan lainnya di :

 

Senin, 29 Oktober 2012

The Power Of Determination

Kekuatan Determinasi
 
Di suatu sore hari, tampak seorang pemuda tengah berada di sebuah taman umum. Dari raut wajahnya tampak kesedihan, kekecewaan dan frustasi yang menggantung disana. Dia sebentar berjalan dengan langkah gontai dan kepala tertunduk lesu, sebentar terduduk dan menghela napas panjang, kegiatan itu diulang berkali-kali seakan dia tidak tahu apa yang hendak dilakukannya.

Saat itu, tiba-tiba pandangan matanya terpaku pada gerakan seekor laba-laba yang sedang membuat sarangnya diantara ranting sebatang pohon tempat dia duduk sambil melamun. Dengan perasaan iseng dan kesal diambilnya sebatang ranting dan segera sarang laba-laba itupun menjadi korban kejengkelan dan keisengannya, dirusak tanpa ampun. Perhatiannya teralih sementara untuk mengamati ulah si laba-laba. Dalam hati dia ingin tahu, kira-kira Apa yang akan dikerjakan laba-laba setelah sarangnya hancur oleh tangan isengnya? Apakah laba-laba akan lari terbirit-birit atau dia akan membuat kembali sarangnya di tempat lain?


Pertanyaan itu tidak membutuhkan jawaban untuk waktu yang lama. Karena si laba-laba kembali ke tempatnya semula, mulai mengulangi kegiatan yang sama, merayap-merajut-melompat, setiap helai benang dipintalnya dari awal, semakin lama semakin lebar dan hampir menyelesaikan seluruh pembuatan sarang barunya.Setelah menyaksikan usaha si laba-laba yang sibuk bekerja lagi dengan semangat penuh memperbaiki dan membuat sarang baru,

kembali ranting si pemuda beraksi dengan tujuan menghancurkan sarang tersebut untuk kedua kalinya. Dengan perasaan puas dan ingin tahu, diamati ulah si laba-laba, apa gerangan yang akan dikerjakannya setelah pengrusakan sarang kedua kalinya? Ternyata untuk ketiga kalinya, laba-laba mengulangi kegiatannya, kembali memulai dari awal dengan bersemangat merayap-merajut-melompat dengan setiap helai benang yang dihasilkan dari tubuhnya, memintal membuat sarang sedikit demi sedikit.

Melihat dan mengamati ulah laba-laba, membangun sarang yang telah hancur untuk ke tigakalinya,

saat itulah si pemuda mendadak sontak tersadarkan. Tidak peduli berapa kali sarang laba-laba dirusak dan dihancurkan, sebanyak itu pula laba-laba membangun sarangnya kembali. dengan giat bekerja tanpa mengenal lelah, Semangat binatang kecil sungguh luar biasa!!

Hal itu menimbulkan perasaan malu Si pemuda. Karena sesungguhnya, si pemuda berada di taman itu, dengan hati dan perasaan gundah karena dia baru saja mengalami satu kali kegagalan! Melihat semangat pantang menyerah laba-laba, dia pun berjanji dalam hati : Aku tidak pantas mengeluh dan putus asa karena telah mengalami satu kali kegagalan. Aku harus bangkit lagi ! berjuang dengan lebih giat dan siap memerangi setiap kegagalan yang menghadang, seperti semangat laba-laba kecil yang membangun sarangnya kembali dari setiap kehancuran!


kegagalan adalah bagian kecil dari proses kesuksesan.

Kegagalan bukan berarti kita harus menyerah apalagi putus asa, kegagalan itu berarti kita harus introspeksi diri dan berikhtiar lebih keras dari hari kemarin, selama kita masih memiliki tujuan yang menggairahkan untuk di capai, tidak pantas kita patah semangat ditengah jalan, karena dalam kenyataannya , tidak ada sukses sejati yang tercipta tanpa melewati kegagalan. Jangan takut gagal!

Kegagalan adalah bagian kecil dari proses kesuksesan.

Salam sukses luar biasa!!!
Andrie Wongso



============================

Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”    

Untuk info & Pemesanan :  
HUB : MUHAMAD IPANGO  
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367


  Kunjungi Toko Online kami di : 

Simak Info Kesehatan lainnya di :

 

Minggu, 28 Oktober 2012

Be The Best

Di dalam masyarakat terutama di negara berkembang, banyak sekali masyarakatnya yang terjangkit penyakit mitos-mitos yang menyesatkan. Di antara mitos itu adalah:
 
  1. Mitos pendidikan, "Saya tidak bisa sukses karena pendidikan saya rendah".
  2. Mitos nasib, "Biar berjuang bagaimanapun, saya tidak mungkin sukses karena nasib saya memang sudah begini dari sononya".
  3. Mitos kesehatan, merasa diri tidak kuat secara fisik.
  4. Mitos usia, "Ini pekerjaan untuk anak muda, saya terlalu tua untuk pekerjaan ini".
  5. Mitos gender, "Jelas aja bisa, dia kan perempuan sayakan pria" atau sebaliknya.
  6. Mitos shio, "dia shio macan memang bisa sukses, saya kan shio babi" dan lain sebagainya. Dan penyakit mitos-mitos lainnya.
 
Jika mitos-mitos itu telah dijadikan pedoman hidup, maka nasib kita akan sulit berubah. Sikap mental negatif seperti di atas, jelas merupakan pengertian yang salah. Apalagi jika sudah masuk ke alam bawah sadar kita, maka akan membawa dampak sangat negatif dalam kehidupan kita secara menyeluruh. Membuat kita kalah dan gagal sebelum berjuang!!! 
 
Dalam memasuki dunia bisnis, ada dua mitos yang berpengaruh paling besar, yaitu masalah modal dan pendidikan. Saya justru tidak memiliki keduanya saat memulai usaha dulu. Yang saya miliki hanyalah ide membuat kartu kata-kata mutiara dan keberanian untuk mencoba. Saya memiliki kemampuan kungfu, dan potensi diri itulah yang saya manfaatkan. Saya mengajar kungfu secara privat untuk mendapatkan modal awal. 
 
Jadi saya berangkat tanpa modal, tanpa uang, tanpa pendidikan formal yang memadai, tapi mana yang mendahului usaha saya? Ide! Dan keyakinan bahwa saya bisa sukses, saya berhak untuk sukses! Dengan pemahaman itu, muncul keberanian untuk mencoba. 
 
Dari penolakan-penolakan dan melalui proses perjuangan yang luar biasa ulet, ulet, dan ulet, usaha itu baru bisa berkembang baik. Kegagalan dan penolakan adalah konsekuensi dari setiap keputusan yang kita ambil. Kita hanya punya dua pilihan, berhasil atau gagal. Kuncinya dalah action dan mental yang positif. Sebab kedua pilihan itu bisa jadi "benar" karena di balik setiap kegagalan terdapat proses pendidikan, sebuah pelajaran untuk kita berbuat dan bertindak lebih bijak di kemudian hari. 
 
Seperti kata-kata mutiara yang sering saya ucapkan: "Harga sebuah kegagalan dan kesuksesan bukan dinilai dari hasil akhir, tetapi dari proses perjuangannya". Jika itu disadari oleh semua orang, maka tidak ada lagi yang namanya larut dalam frustasi, kecewa, depresi, apatis, kehilangan motivasi, apalagi putus asa. 
 
TETAP MENJADI YANG TERBAIK. Memang bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Perlu motivasi yang kuat, komitmen pada tujuan, serta melewati proses latihan dalam praktek kehidupan yang nyata. Sebagai manusia yang mengerti, menyadari, dan dapat berpikir jernih, maka kita harus bisa dan berani menentukan sikap dengan segenap tenaga, waktu, dan pikiran untuk tetap mengembangkan diri semaksimal mungkin. 
 
Ilmu untuk memelihara motivasi diri bisa dipelajari oleh siapa pun. Salah satu latihan yang paling mudah untuk menguatkan diri sendiri adalah melakukan self talk. Kita gali potensi-potensi positif dalam diri kita dengan melakkukan dialog dengan diri kita sendiri. 
 
Yakinkan bahwa diri kita memiliki kemampuan untuk sukses. Jika orang lain bisa sukses, kita pun mempunyai hak untuk sukses sama seperti mereka. 
 
Keyakinan kepada Tuhan, serta doa dan praktek dalam kehidupan ini merupakan upaya yang mampu memberikan kekuatan motivasi diri yang luar biasa. 
 
Sikap mental lain yan perlu kita pelihara adalah menyadari bahwa sukses yang kita raih bukan hanya sekedar mengandalkan diri sendiri, selalu ada andil orang lain di dalamnya. Rendah hati adalah kata kuncinya, tetapi sebaliknya, tidak rendah diri pada saat mengalami kegagalan. 
 
Dengan demikian tidak hanya semakin dewasa dalam mengarungi kehidupan ini, yang pasti kualitas kehidupan kita akan semakin baik, semakin sukses, yang pada akhirnya akan bermanfaat pula bagi orang lain. 
 
PASTIKAN menjadi yang terbaik !!!
BE THE BEST!!!!

Salam sukses luar biasa
Andrie Wongso

 
============================


Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”    

Untuk info & Pemesanan :  
HUB : MUHAMAD IPANGO  
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367


  Kunjungi Toko Online kami di : 

Simak Info Kesehatan lainnya di :

 

Sabtu, 27 Oktober 2012

15 Sifat Yang Membuat Pemimpin Disukai

Bagaimana sebuah tim akan solid jika pemimpin tak disukai pengikutnya dan integritasnya, rendah? 

Padahal keberhasilan sebuah tim meraih target tergantung dari kemampuan pemimpin memberdayakan timnya. Karenanya pernimpin harus menjadi figur yang disukai dan menjadi teladan.

Lihatlah realita di sekitar kita. Posisi pemimpin menjadi rebutan. Segalanya dipertaruhkan, bahkan sampai “skut sana, sikut sini”. Akhirnya ketika sudah menduduki posisi pemimpin, popularitas dan materilah yang ia kejar, bukan kewajiban sebagai pemimpin yang ia jalankan. Hubungan pemimpin dan pengikut pun sekadar formalitas yang kaku.

Pemimpin sejati adalah pemimpin yang baik dalam memimpin diri sendiri, serta memimpin (baca: melayani) keluarga, tim kerja dan masyarakat. Paling tidak ada 15 sikap pemimpin yang disukai orang. Mulai dari hati, pikiran, perkataan hingga tindakan seorang pemimpin yang patut diteladani oleh setiap anggota tim, bukannya sekadar menjadi bahan diskusi atau teori.

Jumat, 26 Oktober 2012

Pemimpin yang BerPrinsip !


Dalam situasi bisnis saat ini tampaknya mudah sekali orang membenarkan cara-cara kasar demi tujuan baik. Bagi mereka, "bisnis adalah bisnis", sedangkan "etika dan prinsip terkadang harus mengalah pada keuntungan". Selain itu, banyak juga kita lihat para pelaku dan pemimpin bisnis yang tampak berhasil menumpuk kekayaan, namun di belakang kehidupan mereka tampak kacau dan mengenaskan. Padahal bila kita tinjau, hampir setiap minggu muncul teori manajemen baru, namun tampaknya sedikit sekali yang meninggalkan hasil yang diharapkan. Mengapa demikian?
Menurut Stephen R. Covey, penulis buku terkenal, "Seven Habits of Highly Effective People", dalam bukunya yang lain "Principle Centered Leadership", hal ini disebabkan mereka tidak lagi berpegang pada prinsip dasar yang berlaku di alam ini. Padahal hukum alam, berdasarkan pada prinsip, berlaku tanpa peduli apakah kita menyadarinya atau tidak. Oleh karena itu semestinya 
kita meletakkan prinsip-prinsip ini di pusat kehidupan, hubungan, kontrak-kontrak manajemen dan seluruh organisasi bisnis anda.
Stephen Covey percaya bahwa kesuksesan kita, baik pribadi maupun organisasi, tidak dapat diraih begitu saja. Kesuksesan harus datang dari "dalam diri" dengan berdasarkan pada apa yang kita pahami dan yakini untuk menjadi prinsip yang tak tergoyahkan. Dengan demikian kepemimpinan yang berprinsip memusatkan kehidupan dan kepemimpinan kita pada prinsip-prinsip utama yang benar.
pemimpin berprinsip

Artikel ini tidak membahas apa itu prinsip menurut Covey, namun meringkas ciri-ciri pemimpin yang berprinsip. Ciri-ciri dari pemimpin yang mendasarkan tindakannya pada prinsip. Dengan demikian setidaknya kita bisa mengenal bagaimana kepemimpinan yang berpusat pada prinsip itu. Ada delapan ciri-ciri pemimpin yang berprinsip.
1. Pemimpin yang terus belajar
Pemimpin yang berprinsip menganggap hidupnya sebagai proses belajar yang tiada henti untuk mengembangkan lingkaran pengetahuan mereka. Di saat yang sama, mereka juga menyadari betapa lingkaran ketidaktahuan mereka juga membesar. Mereka terus belajar dari pengalaman. Mereka tidak segan mengikuti pelatihan, mendengarkan orang lain, bertanya, ingin tahu, meningkatkan ketrampilan dan minat baru.
2. Pemimpin yang berorientasi pada pelayanan
Pemimpin yang berprinsip melihat kehidupan ini sebagai misi, bukan karier. Ukuran keberhasilan mereka adalah bagaimana mereka bisa menolong dan melayani orang lain. Inti kepemimpinan yang berprinsip adalah kesediaan untuk memikul beban orang lain. Pemimpin yang tak mau memikul beban orang lain akan menemui kegagalan. Tak cukup hanya memiliki kemampuan intelektual, pemimpin harus mau menerima tanggung jawab moral, pelayanan, dan sumbangsih.
3. Pemimpin yang memancarkan energi positif
Secara fisik, pemimpin yang berprinsip memiliki air muka yang menyenangkan dan bahagia. Mereka optimis, positif, bergairah, antusias, penuh harap, dan mempercayai. Mereka memancarkan energi positif yang akan mempengaruhi orang-orang di sekitarnya. Dengan energi itu mereka selalu tampil sebagai juru damai, penengah, untuk menghadapi dan membalikkan energi destruktif menjadi positif.
4. Pemimpin yang mempercayai orang lain.
Pemimpin yang berprinsip mempercayai orang lain. Mereka yakin orang lain mempunyai potensi yang tak tampak. Namun tidak bereaksi secara berlebihan terhadap kelemahan-kelemahan manusiawi. Mereka tidak merasa hebat saat menemukan kelemahan orang lain. Ini membuat mereka tidak menjadi naif.
5. Pemimpin yang hidup seimbang
Pemimpin yang berprinsip bukan ekstrimis. Mereka tidak menerima atau menolak sama sekali. Meraka sadar dan penuh pertimbangan dalam tindakannya. Ini membuat diri mereka seimbang, tidak berlebihan, mampu menguasai diri, dan bijak. Sebagai gambaran, mereka tidak gila kerja, tidak fanatik, tidak menjadi budak rencana-rencana. Dengan demikian mereka jujur pada diri 
sendiri, mau mengakui kesalahan dan melihat keberhasilan sebagai hal yang sejalan berdampingan dengan kegagalan.
6. Pemimpin yang melihat hidup sebagai sebuah petualangan
Pemimpin yang berprinsip menikmati hidup. Mereka melihat hidup ini selalu sebagai sesuatu yang baru. Mereka siap menghadapinya karena rasa aman mereka datang dari dalam diri, bukan luar. Mereka menjadi penuh kehendak, inisiatif, kreatif, berani, dinamis, dan cerdik. Karena berpegang pada prinsip, mereka tidak mudah dipengaruhi namun fleksibel dalam menghadapi hampir semua hal. Mereka benar-benar menjalani kehidupan yang berkelimpahan.
7. Pempimpin yang sinergistik
Pemimpin yang berprinsip itu sinergistik. Mereka adalah katalis perubahan. Setiap situasi yang dimasukinya selalu diupayakan menjadi lebih baik. Karena itu, mereka selalu produktif dalam cara-cara baru dan kreatif.  Dalam bekerja mereka menawarkan pemecahan sinergistik, pemecahan yang memperbaiki dan memperkaya hasil, bukan sekedar kompromi dimana masing-masing pihak hanya memberi dan menerima sedikit.
8. Pemimpin yang berlatih untuk memperbarui diri.
Pemimpin yang berprinsip secara teratur melatih empat dimensi kepribadian manusia: fisik, mental, emosi, dan spiritual. Mereka selalu memperbarui diri secara bertahap. Dan ini membuat diri dan karakter mereka kuat, sehat dengan keinginan untuk melayani yang sangat kuat pula.
pemimpin berprinsip

(di summary dari Buku Principle Centered Leadership karangan Stephen R. Covey)

Belajar dari Pemimpin Wanita

Margaret Thatcher, Cory Aquino, Benazir Bhutto, Aung San Suu Kyi, Tjut Njak Dhien, adalah beberapa dari sekian banyak pemimpin wanita yang sukses di bidangnya dan diakui dunia.


Di era yang semakin modern, pemimpin wanita kian banyak ditemui. Baik dalam lingkup bernegara maupun organisasi seperti instansi dan perusahaan. Pada hakikatnya, tidak ada perbedaan yang hakiki antara pemimpin pria dan pemimpin wanita. Sebab, ketika seseorang dipercaya menjadi seorang pemimpin, ia harus mampu menunjukkan integritas dan profesionalismenya tanpa memandang jenis kelamin.

Wanita Pemimpin Tranformasional
Berbagai penelitian dalam kepemimpinan menunjukkan, pemimpin wanita umumnya mempraktikkan prinsip kepemimpinan transformasional, yaitu pemimpin yang antara lain berorientasi pada pendukung, prinsip, dan perubahan. Kepala Divisi Layanan Konsumen CNI, Pramesti Indah Permatasari mengungkapkan, dirinya selalu tertantang akan perubahan dan sesuatu yang baru. Menurutnya lagi, main set sangat berpengaruh terhadap sukses tidaknya seseorang menaklukkan perubahan. “Main set adalah motor penggerak penting seseorang dalarn menentukan sikapnya terhadap pekerjaan dan perubahan,” ujar Pramesti.

Kamis, 25 Oktober 2012

Berhati‑nurani Melalui Pendidikan Moral Budi Pekerti

 Boleh jadi, krisis akhlak yang terjadi pada generasi muda kita dewasa ini salah satu penyebab terbesarnya adalah kurangnya pendidikan moral dan budi pekerti di sekolah. Romo Mangun pernah berkata bahwa pelajaran tentang nilai‑nilai akhlak merupakan hal yang mutlak harus dipenuhi setiap sekolah . Apabila sejak usia dini anak sudah diajari tentang budi pekerti, niscaya mereka akan mulai belajar membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang hak mereka dan mana yang bukan.

Sayangnya, pendidikan akhlak dan budi pekerti dalam dunia pendidikan kita seperti tidak dianggap penting dan bukan hal yang utama. Pendidikan dewasa ini seperti identilk dengan kecerdasan atau kepiawaian atas suatu keahlian tertentu. Sejak dini anak‑anak sudah diwajibkan untulk mengiku berbagai les maupun kursus keterampilan. Akibatnya, pribadi anak cenderung terbentuk sesuai dengan ‘ambisi’ orang tuanya yang ingin anaknya mengetahui banyak hal, miliki banyak keterampilan, dan pada akhirnya membuat mereka luput terhadap penanaman nilai‑nilai luhur budi pekerti dalam diri anak.

Bila kondisi ini terus bertahan, cepat atau lambat ‘kobodohan nurani’ akan terjadi pada generasi muda kita. Otak boleh cerdas, keahlian beragam, tetapi kepribadian mulia tetap dangkal dan tenggelam seiring harapan lingkungan terhadap prestasi akademik serta terpaan arus globalisasi yang tidak jarang berdampak negatif pada perilaku anak. Nurani yang semakin gelap, dapat membuat orang semakin tidak peduli dengan keadaan sesama. Berlakulah hukum rimba, siapa yang kuat, dialah yang menang.

Rabu, 24 Oktober 2012

Cerdas Secara Emosional

Sejumlah cara praktis untuk meredam emosi bisa dipraktikkan secara efektif. Diantaranya dengan diam, menghitung sampai angka tertentu, hingga kita sempat memikirkan respon yang lebih baik. Ada pula anjuran untuk mengubah posisi dari berdiri ke duduk, atau mencuci muka (berwudlu). Semua itu adalah untuk meredam emosi agar tidak jadi meledak. Tapi tak selesai di sini, langkah penting berikutnya adalah mengatasi permasalahan yang telah membuat perasaan Anda tak nyaman.


Usaha CNI adalah bisnis pemasaran produk yang menitik beratkan hubungan antar manusia. Anda perlu cerdas mengendalikan emosi, sehingga bisa menjalankannya dengan ringan dan menyenangkan.

Saat menjalankan usaha CNI, bersabarlah menghadapi kejadian yang tidak mengenakkan hati, baik saat selling, sponsoring, maupun servicing. Pendapat kesabaran itu ada batasnya, lebih menunjukkan seseorang sudah tidak bisa mengendalikan dirinya. Demi suatu kebaikan, kesabaran tentu tiada berbatas. Jika kita tak bisa mengendalikan perasaan, banyak dampak negatif yang menyertai. Perkataan dan tindakan jadi tidak terkontrol hingga bisa menyakiti perasaan/hati orang lain. Masalah bukannya selesai, malah bisa jadi berbuntut panjang.

Sejumlah cara praktis umuk meredam emosi bisa kita praktikkan secara efektif. Diantaranya dengan diam, menghitung sampai angka tertentu, hingga kita sempat memikirkan respon yang lebih baik. Ada pula anjuran untuk mengubah posisi dari berdiri ke duduk, atau mencuci muka (berwudlu). Semua itu adalah untuk meredam emosi agar tidak jadi meledak. Tapi tak selesai di sini., langkah penting berikutnya adalah mengatasi permasalahan yang telah membuat perasaan Anda tak nyaman.

Perasaan negatif (tidak menyenangkan) harus dikendalikan, karena seringkali jadi sumber kegagalan Anda mencapai target. Langkah-langkah pengendaliannya adalah sebagai berikut (disertai contoh mengenai komplain).
  1. Tentukan akar persoalan. Misalnya, bila perasaan Anda terganggu karena konsumen sering komplain. Perlu ditelusuri akar masalahnya, bisa jadi semua berawal dari teknik pendekatan/pelayanan Anda yang kurang pas diterima konsumen.
  2. Identifikasi Perasaan yang Anda Rasakan. Saat konsumen komplain, mungkin Anda merasa dilecehkan atau tidak dihargai. Perasaan inilah yang perlu dikendalikan, bukan perasaan Iain yang merupakan “turunan” perasaan utama tersebut.
  3. Lihat jenis Masalah yang Mengganggu Perasaan Anda. Mungkin Anda menyadari, komplain ada untuk sarana perbaikan diri. Bisa jadi bukannya komplain yang membuat Anda frustrasi, tapi cara konsumen dalam penyampaian komplain-lah yang mengganggu perasaan Anda.
  4. Tentuhan apa yang bisa membuat Anda merasa lebih baik. Jika buat Anda, komplain tak masalah, asal disampaikan dengan baik, hal itulah (cara penyampaian komplain yang lebih baik) yang menjadi fokus perhatian perbaikan Anda.
  5. Ciptakan berbagai afternatif. Anda bisa membuat pilihan untu bertindak. Misal pilihan Anda harus memberi pelayanan lebih baik sekaligus memberi masukan kepada konsumen cara menyampaikan komplain. Tahap ini Anda menentukan apakah melayani sendiri atau minta bantuan leader. Pilih alternatif itu berdasarkan pertimbangan yang matang atau lewat diskusi dengan leader atau upline.
  6. Pada tahap ini bisa dilakukan dengan melihat respon atau bertanya langsung kepada konsumen. Apakah masih ada yang mengganjal, sehingga yang ada adalah perasaan menyenangkan saat menjalankan usaha CNI.
Kemampuan Anda untuk mengelola emosi seperti di atas dikenal dengan kecerdasan emosional (Emotional Quotien). EQ jelas menjadi kunci keberhasilan Anda di CNI. Untuk bisa selling dan sponsoring lebih banyak, Anda perlu menjalin hubungan dan komunikasi dengan banyak orang. Beragam karakter manusia dihadapi, berbagai permasalahan akan ditemui. Dengan langkah­langkah di atas, Anda bisa menjalankan usaha CNI dengan perasaan yang terkendali. Semangat dan kinerja Anda sehari-hari pun tidak akan terganggu dengan perasaan yang tidak menyenangkan (negatif).

Kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan untuk mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi, baik emosi dirinya sendiri maupun emosi orang Iain, dengan tindakan konstruktif, yang mempromosikan kerja sama sebagai tim yang mengacu pada produktivitas dan bukan pada konflik. Menurut Goleman (1997), EQ adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda keputusasaan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati. EQ bukan merupakan lawan kecerdasan intelektual yang biasa dikenal dengan IQ, namun keduanya berinteraksi secara dinamis.

Pada kenyataannya perla diakui bahwa kecerdasan emosional memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan di sekolah, tempat kerja, dan dalam berkomunikasi di lingkungan masyarakat.

Goleman (1995) mengungkapkan 5 wilayah kecerdasan emosional yang dapat menjadi pedoman bagi individu untuk mengembangkannya dan mencapai kesuksesan hidup.

1.       Self-awareness (pengenalan diri). Mengenali emosi dan penyebab dari pemicu emosi tersebut dari waktu ke waktu, serta mengevaluasi diri sendiri dan mendapatkan informasi untuk melakukan suatu tindakan yang tepat dan efektif.

2.       Self-regulation (penguasaan diri). Mengelola emosi agar perasaan dapat terungkap dengan tepat. Emosi berhasil dikelola jika mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat. Sebaliknya orang yang tidak mampu mengelola emosi akan terus-menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif.

3.       Self-motivation (motivasi diri). Dengan kemampuan memotivasi diri yang dimilikinya maka seseorang akan cenderung memiliki pandangan yang positif dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya. Ketika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana, seseorang tidak akan bertanva “Apa yang salah dengan saya atau kita?” Sebaliknya ia bertanya “Apa yang dapat kita lakukan agar kita dapat memperbaiki masalah ini?

4.       Empathy (empati). Kemampuan untuk mengenali perasaan orang Iain dan merasakan apa yang orang lain rasakan jika dirinya sendiri yang berada pada posisi tersebut. Saat memberikan pelayanan kepada mitra dan konsumen, kita harus bisa membaca apa yang dirasakan dan yang diinginkannya. Sehingga yang tercapai adalah win-win solution, sama-sama puas.

5.       Effective Relationship (hubungan yang efektif). Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang Iain secara efektif. Lebih menekankan pada kemampuan untuk memecahkan masalah bersama-sama, bukan pada konfrontasi yang sebenamya tidak penting dan dapat dihindari. Orang ber-EQ tinggi mempunyai tujuan yang konstruktif dalam pikiramiya.

Konon, kesuksesan seseorang lebih ditentukan oleh EQ-nya. Dalam dunia kerja, orang-orang yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi sangat diperlukan, terlebih dalam kerja tim untuk mencapai tujuan tertentu.

Senin, 22 Oktober 2012

Belajar Bijak dari Cinta


Alkisah seorang Suami yang gagah, berhasil dan baik hati bernama Ahmad dan seorang gadis cantik penggoda. Mereka kenal di sebuah kantin kompleks perkantoran mereka, setelah berkenalan dan saling berbicara, setelah mereka saling bertukar pin BBM.

Keesokan harinya si gadis mulai mengirimkan BBM

Gadis : Wah mas hebat ya..... keliatannyan sudah jadi orang yang hebat, keliatan dari penampilannya yang OK. Ahmad lalu menjawab si Gadis :terima kasih ya Mbak.

Esoknya, si Gading penggoda menelpon Ahmad, tuk sekedar " say hallo, kapan ya mas, kita makan bertemu dan makan bareng lagi? Ahmad : hmmmm kapan ya ... oke kapan saja boleh:) .

Setelah itu mereka masih sering berhubungan melalui BBM  dan telepon, si Gadis mencari cara untuk bertemu dengan alasan untuk Konseling dirinya yang sedang mengalami masalah dan akhirnya Ahmad menemuinya dengan tujuan ingin membantunya. 1-2 kali Diberikanlah konseling dan terapi untuk si Gadis tersebut.

Hari-hari berlalu, tiada hari tanpa kontak antara mereka untuk alasan konsultasi. Sampai suatu hari, si gadis tidak tahan untuk mengirim BBM yang berisi curahan perasaannya:”Mas... Sebenarnya aku benar-benar mencintaimu, aku tahu Mas sudah punya keluarga, tapi aku mau menerima kondisi sebagai isteri kedua, aku siap mas... dan maaf aku mengganggu perasaanmu... Mas benar-benar telah membuat aku begitu terpesona:*

Dengan berat hati akhirnya Ahmad menjawab:

Mbak, mohon maaf saya mengerti dan paham maksud Mbak...tapi dengan berat hati aku harus jawab TIDAK! Saya tahu Mbak memang cantik, dan saya percaya banyak pria tentu mengatakan mbak cantik dan sangat menarik.

Tapi... tahukah mbak mengapa saya  bisa tampil baik dan berhasil seperti ini..., itu semua karena doa, perhatian, dorongan & semangat dari seorang Istri yang sangat saya cintai... alangkah berdosanya saya jika saya berselingkuh kepada wanita lain. Mbak tersenyum melihat saya dengan kondisi saya sekarang ini, tetapi istri saya melihat saya dengan lebih tersenyum lagi meski dia bersusah payah membantu dan begitu setia mendorong saya dengan cinta kasih hingga saya berhasil seperti sekarang ini.

belajar bijak dari cinta


Tahukah mbak bhw saya memulai keberhasilan ini dari nol & isteri saya selalu mendampingi dikala begitu banyak penderitaan, kesedihan dan senang, terpuruk dan berhasil seperti ini mewarnai kehidupan saya. Tahukah Mbak bahwa isteri saya  yang selalu mendoakan untuk keberhasilan saya. Mbak memang sangat cantik dan menarik, tapi istri saya jauh lebih cantik di mata dan hati saya... meski Mbak begitu mengagumi saya.
Siapapun dari kita tentu pernah menyadari bahwa sedikit banyak orang keluar masuk  menghiasi kehidupan kita. Mungkin ada yang muncul hanya sekelebat saja bahkan sampai 
ada yang begitu membekas dalam pikiran kita.
Ada pula yang telah lama berjalan beiringan, tetapi tak disadari arti kehadirannya. Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan wujudnya  begitu melekat di hati. Ada juga yang datang 
pergi begitu saja seolah tak pernah ada menorehkan titik apapun. Semua  orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan pernik-pernik yang membentuk sebuah mosaik catatan sejarah. Gambaran itu sebenarnya telah terbentuk, hanya saja tak pernah selesai. Atau kita salah lihat, sehingga seringkali tak bisa dinikmati keindahan karyanya.
 Cobalah kita mengambil waktu sejenak untuk mengenang mereka yang pernah hadir dalam hidup kita. Hargailah, hormatilah dan kenanglah seluruh jasa dan kebaikan mereka serta kebaikan yang mungkin  tersembunyi di balik tabir kekecewaan sekalipun. Siapa sajakah mereka ?
Mereka adalah orangtua yang kita sayang dan kasihi, istri dan anak-anak kita yang kita cintai, adik kakak kita, guru-guru kita yang begitu sabar membimbing, dan memberikan ilmunya, atasan bawahan rekan kerja yang selalu menghiasi manisnya kehidupan pekerjaan dimana kita berkarya, sanak dan kerabat yang memahami sebuah persaudaraan, teman serta sahabat yang begitu mewarnai kehidupan kita.
Juga tiada salahnya kita mengenang mereka yang pernah anggap musuh dan pengkhianat atau bahkan orang yang melukai hati sekalipun. Atau yang  tak pernah kita tahu nama dan wajahnya. Bagaimana pun mereka telah turut andil memahat pribadi kita; menyapukan tinta pada lukisan kehidupan kita; menyiangi tanaman jiwa kita. Kenanglah mereka dalam genangan cinta yang tak bertepi. Hanya dalam tatapan cintalah kita bisa memandang indahnya kehidupan ini. Karena tiada secuilpun hidup yang perlu disesali, maka hanya cinta dan kasih sayanglah jawabannya. Percayalah, karena orang yang bijak adalah orang yang tahu benar arti mengenang kebaikan dan jasa orang-orang dalam hidupnya, bukan !

Jangan Menyerah


Memiliki harapan menjadi sesuatu yang sulit ketika kita berada di titik terendah dalam kehidupan kita. Mimpi indah yang pernah kita deklarasikan seakan menjadi harapan semu yang tidak akan pernah terwujud.

Jika tidak dapat bangkit, kita akan menjadi pecundang yang akan terus menangisi dan menyesali kehidupan.
Rupanya hal tersebut tidak terjadi pada Chris Gardener, seorang tunawisma yang bermetamorfosis menjadi seorang miliarder di Amerika Serikat.

Awalnya dia seorang sales alat rontgen dengan kehidupan ekonomi yang biasa saja. Suatu hari, dia terinspirasi oleh seorang broker saham yang hidup berkelimpahan. Tanpa pengalaman dan pengetahuan yang cukup tentang saham dia bermimpi untuk menjadi broker.

Sang istri meremehkan, bahkan pergi meninggalkannya ketika berada di masa masa sulit. Tetapi dia tidak menyerah. Dengan berbagai usaha, akhirnya Chris memperoleh pendidikan untuk mewujudkan impiannya walaupun selama waktu tersebut dia tidak memperoleh gaji.

Akibatnya Chris tidak mampu membayar aparlemen. Dia diusir dari apartemennnya dan menjadi tunawisma. Setiap malam dia dan anaknya mencari rumah singgah untuk sekadar berbaring. Jika tidak mendapatkannya, Chris Gardner akan memangku dan memeluk anaknya hingga tertidur lelap di toilet dingin di stasiun kereta api hingga matahari bersinar keesokan harinya. Kehidupan menjadi semakin berat ketika mereka juga kesulitan untuk memperoleh makanan.

Chris tidak pernah putus asa. Dia glat belajar sambil terus mengasuh anaknya sepanjang hari. Motivasinya terus terbakar hingga harapannya terwujud. Dia menjadi siswa terbaik dan memperoleh kesempatan menjadi seorang karyawan di sebuah perusalhaan saham. Di sana dia berkarier sampai akhirnya memperoleh jabatan dan pendapatan yang baik. Singkat cerita dia dapat membangun kerajaan bisnisnya sendiri dan akhirnya menjadi miliarder.

Hidup adalah proses panjang yang membentuk kita menjadi insan yang kuat asalkan disikapi dengan tepat. Chris Gardner tidak pernah menyerah ketika hidupnya menjadi begitu sulit. Dia berkomitmen untuk tetap meneruskan langkahnya walaupun sering kali terjerembab. Dan dia berhasil. Siapa yang menyangka tunawisma tersebut kemudian menjadi salah satu orang paling kaya di Amerika Serikat.

Di titik terendah dalam kehidupannya Chris Gardner mampu mengelola emosinya menjadi sesuatu yang positif. Dia tidak berhenti berharap demi sebuah mimpi untuk keluar dari kondisi yang sulit.

Kita pun seharusnya demikian. Harapan adalah penggerak kita untuk mewujudkan mimpi. Jangan pernah berhenti berharap walau kita terkurung dalam sebuah masalah yang besar. Pelangi muncul setelah hujan yang lebat. Begitu juga persoalan, semua pasti ada solusinya, yang diperlukan hanyalah tetap berserah dan berusaha. Semua akan indah pada waktunya. CNI News 2012.

“Hidup adalah proses panjang yang membentuk Kita menjadi insan yang kuat asalkan disikapi dengan tepat”.

Minggu, 21 Oktober 2012

Integritas membuat Anda Dihargai

Apabila seseorang membuat kebaikan melalui pekerjaannya, normal jika ia merasa berguna saat pekerjaan tersebut dihargai. Mungkin bahkan akan mendorong dirinya untuk berbuat pencapaian yang lebih besar lagi. 

Akan tetapi, bagaimana jika pekedaan yang sudah dilakukan semaksimal mungkin, kurang dihargai atau bahkan tidak diakui orang lain. Dalam situasi ini, orang cenderung akan terpuruk dan mungkin terdemotivasi untuk menghasilkan karya. Ini biasa dialami sebagian besar oleh kita.

Yang luar biasa adalah, jika dalam situasi sulit tersebut, seseorang mampu bertahan dengan memberikan kualitas terbaik atas pekerjaannya. Tak peduli berapa banyak orang yang tidak memedulikannya, ia tetap berkarya. Contohnya seperti Marie Curie, seorang ahli fisika dan kimia sekaligus orang pertama yang berhasil mendapat dua hadiah Nobel untuk bidang berbeda.

Marie Curie mendedikasikan hidupnya untuk ilmu pengetalhuan. Banyak orang terkesima dengan perempuan pertama yang mengajar di Universitas Sorbonne ini. Bahkan ia juga menjadi perempuan pertama yang mendapat gelar profesor di universitas tersebut. Perhatian publik dan media tersedot ke arahnya. Puncak keberhasilannya sebagai peneliti adalah ketika dia memperoleh piala nobell untuk kedua kalinya di bidang kimia. Sungguh sebuah prestasi yang luar biasa. Atas segudang prestasinya tersebut, wajar jika kebanggaan jelas terlihat dalam diri Marie. Ia merasa berguna dan dihargai karena publik begitu mencintainya.

Cobaan datang saat Marie mendapat hadiah nobeInya yang kedua. Banyak orang menilainya tidak pantas memperoleh penghargaan tersebut. Marie dianggap tidak melakukan apa pun untuk hadiah nobel ini. Dan media cukup menyorot tajam kasus tersebut sehingga menciptakan opini tersendiri di masyarakat. Kemampuan, kegeniusan, dan dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan dipertanyakan. Jika dulu segudang pujian datang padanya, sekarang kata‑kata hinaan kerap didengar dari orang‑orang di dekatnya. Seluruh usahanya yang keras untuk mencipta dipandang sebelah mata. Dari dicintai, Marie menjadi dicaci.

Banyak pihak menyerang dan memaksa Marie untuk meninggalkan Perancis dan kembali ke negara asalnya Polandia. Rumahnya dilempari batu oleh orang‑orang tidak bertanggung jawab. Ia bahkan diminta untuk tidak menghadiri upacara penyerahan Nobel Kimia di Stockholm. Dia juga dipaksa menolak hadiah Nobel tersebut. Namun, Marie tidak pernah menyerah. Dengan sisa‑sisa kekuatannya ia tetap menghadiri penganugerahan piala tersebut. Ia berusaha keras untuk tidak menggubris apapun yang orang katakan tentangnya. Ia tetap konsisten dan tak pernah berhenti membuat karya.

Waktu pun berbicara, cercaan dan hinaan perlahan sima karena ‘berlian’ itu tetap bersinar terang mengalahkan sinar lainnya. Marie pun akhirnya kembali diakui publik sebagai perempuan yang pantas mendapat nobel kedua tersebut.

Jangan pernah takut dengan opini orang. Selama kita berada di jalan yang benar, tetaplah konsisten dalam berkarya. Karena, hanya dengan integritas serta keteguhan hatilah seseorang akan mendapat penghargaan yang sebenarnya.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Jadilah Pilot ?

“Berwirausaha itu modal utamanya semangat dan berani bukan ilmu”. Apakah Anda sependapat?
Mengenai “berwirausaha” ini saya akan mencoba menjelaskannya dengan perumpamaan: berjalan, bersepeda, sopir dan pilot.

Untuk berjalan Anda tidak perlu belajar ilmu tertentu. Secara alamiah setiap orang sudah mempelajarinya sejak kecil. Mereka yang punya kaki dan tidak lumpuh pasti bisa berjalan. Tidak perlu keahlian khusus untuk bisa berjalan. Begitu pula dalam berbisnis, saat bisnis sederhana tak perlu ilmu dan keahlian khusus untuk menanganinya.

Ketika ingin bisa bersepeda Anda perlu belajar. Tidak semua orang bisa dan mahir bersepeda. Anda akan terjatuh bila tidak memiliki ilmu bersepeda. Begitu pula dalam berbisnis, pada tingkatan tertentu bisnis harus ditangani dengan sedikit ilmu dan kemampuan yang memadai.

Saat Anda ingin mengendarai mobil, persyaratannya lebih banyak lagi. Tidak semua orang yang bisa mengendarai sepeda atau motor, otomatis bisa menjadi sopir. Begitu pula dalam berbisnis. Bisnis yang semakin komplek memerlukan ilmu dan keahlian yang lebih banyak. Bila tidak, risikonya besar dan bisa membuat susah banyak orang.

Nah, apalagi jika Anda ingin menerbangkan pesawat. Ilmu dan keterampilannya harus lebih canggih lagi. Hanya orang-orang tertentu yang mampu menerbangkan pesawat, jumlahnya pun sangat sedikit. Tentu Anda tidak mau naik pesawat yang diterbangkan oleh seorang sopir mobil, walaupun ia semahir Sebastian Vettel (pembalap Formula 1) sekalipun. Begitu pula dalam berbinis. Ketika bisnis semakin berisiko diperlukan orang dengan keahlian khusus untuk menanganinya.

Intinya, semakin komplek dan berisiko bisnis Anda, semakin perlu keahlian khusus yang Anda miliki. Maka tak heran walau sama-sama pebisnis tetapi hasilnya berbeda. Karena, ibaratnya yang satu sopir mobil yang satu pilot pesawat, bayaran sopir dengan pilot selisihnya begitu besar.

Maka tak perlu heran bila pebisnis yang piawai semakin hari semakin kaya dan bertumbuh karena dia sudah menjadi seorang pilot. Perhatikanlah, kita dengan pak Chairul Tanjung tampak tak begitu banyak bedanya. Apa yang dilakukan bos CT Corp ini bisa juga kita lakukan. Yang jelas-jelas membedakan kita dengan beliau hanya satu, dalam waktu 5 menit lelaki visioner ini bisa menghasilkan keputusan bisnis yang memberikan keuntungan milyaran rupiah. Kita?

Jadi, teruslah bertumbuh, berlatih dan belajar agar Anda bisa menerbangkan bisnis Anda layaknya pilot yang mampu menerbangkan pesawat terbang jumbo jet! (CNI News)

Jumat, 19 Oktober 2012

Cara Menghilangkan Stres di Kantor


Stres Di Kantor !

Tiba-tiba sore hari saat menjelang jam kerja usai dengan mendadak atasan Anda datang sambil membawa tumpukan berkas kepada Anda. "Ali, tolong bikin proposal penawaran secepatnya. Ini semua bahannya. Pelajari dan nanti jam 9 malam, proposal itu sudah ada di meja saya!" katanya. Ini adalah perintah yang Anda harus kerjakan. Tak peduli tiba-tiba atasan Anda jadi lebih mirip seperti kera, atau wanita yang baru Anda kenal membuang jauh-jauh kartu nama Anda karena ingkar janji makan malam, Anda sudah janji dengan anak Anda yang sedang menunggu Anda di rumah di hari ultahnya atau timbunan rasa penat yang mendadak muncul, toh proposal itu harus selesai tepat pada waktunya.
stres di kantor

Apa yang kita hadapi di kantor, di rumah, di jalan, terkadang membuat Anda mendadak stres. Tanpilan yang sangat seksi dan menggoda sekretaris atasan yang sejak pagi menjadi hiburan hari ini, mendadak menjadi menyebalkan. Semuanya menyebalkan: Mulai dari komputer, pulpen, kopi, dinding, sepatu, AC, dan sebagainya.
Sebelum stres itu membunuh Anda, kami memberikan 4 jurus pamungkas yang mungkin bisa mengurangi rasa penat dan stres di kantor yang tiba-tiba muncul (tentu saja Anda tak berpikir konyol bahwa kami bisa mengurangi pekerjaan Anda kan ?). Bahkan, membuka sejenak halaman Caninews, dan melupakan sejenak himpitan yang datang tiba-tiba, bisa menjadi obat yang manjur. Tapi 
baiklah, inilah empat cara pembunuh stres Anda:
1.  BUAT LEHER ANDA RELAKS.
Angkat tangan kiri Anda dan lingkarkan di atas kepala sampai menyentuh kuping kanan. Tarik kepala Anda ke arah kiri menjauhi bahu kanan, lalu tahan. Lakukan untuk sisi lainnya.
2. TEKAN TANGAN ANDA
Satukan telapak tangan Anda , dan tekan jari Anda secara bersamaan sambil menarik nafas.
Kemudian buang nafas ketika mengendurkan tekanan pada jemari Anda. Lakukan ini sebanyak lima atau enam kali.
3.  ATUR MAKAN
Jika Anda sedang dalam keadaan stres berat, sebaiknya makanlah makanan yang rendah lemak dan kaya protein seperti ikan. Sebab, percayalah, stres bisa membuat nafsu makan Anda bertambah.
4. BERDIRI SAAT MENERIMA TELEPON
Anda akan meregangkan otot Anda dan bernafas lebih dalam, sehingga mengalirkan darah yang kaya akan oksigen lebih banyak ke otak Anda.
Ketika Anda berpikir bahwa gerakan ini begitu sederhana, cobalah di saat Anda merasa stres. Anda akan terkejut sendiri melihat efektivitas gerakan ini. Kami telah buktikan sendiri -sehingga mendadak, sekretaris yang menyebalkan itu menjadi cantik kembali dan terlihat indah dimata. Hip... hip... hurrraaaa!!!!

Stress di kantor: Kenali dan Kelola

Stress bisa dipicu masalah kecil, seperti bunyi telpon yang terus berdering, peralatan kantor yang sebentar-sebentar rusak, dan sebagainya. Atau lantaran masalah besar, seperti terlalu banyak atau terlalu sedikit pekerjaan, tidak menyukai pekerjaan, kekhawatiran bakal dipecat, atau tidak bisa akur dengan atasan. Umumnya, masalah-masalah besar mudah menyulut stress, sehingga orang menjadi merasa tidak bahagia dan kehilangan produktifitas. Namun stress dalam tingkatan yang tidak terlalu berat justru dapat merangsang orang untuk menjadi kreatif dan banyak akal. Tapi bila beban stress sudah terlalu berat, bukan hanya berdampak pada psikis namun juga pada fisik yang cukup parah.
stres di kantor

Oleh karena itu, kenalilah sumber utama yang dapat memicu stres di kantor.
·        Kewenangan 
Banyak studi menunjukkan bahwa pekerja yang merasa mempunyai tanggungjawab yang besar, namun hanya mempunyai sedikit kewenangan dalam pengambilan keputusan, beresiko mengalami masalah pembuluh jantung, dan berbaggai penyakit yang terkait dengan stres.
·        Kompetensi 
Apakah Anda peduli pada kemampuan Anda untuk selalu tampil prima? 
Apakah Anda merasa cukup tertantang? Anda merasa tidak aman dengan pekerjaan Anda? Perasaan tidak aman pada perkerjaan adalah pemicu utama stress pada banyak pekerja.
·        Kejelasan 
Perasaan ketidakpastian pada tugas-tugas, berbagai perubahan, atau ketidakjelasan tujuan perusahaan dapat memicu munculnya stres.
·        Komunikasi 
Tekanan di tempat kerja sering diakibatkan oleh buruknya komunikasi, yang dapat berujung stress. Ketidakmampuan mengekpresikan kepedulian, frustasi, atau emosi dapat memicu stress.
·        Dukungan 
Ketiadaan dukungan rekan kerja, akan mempersulit upaya mengatasi masalah-masalah dalam pekerjaan sehingga menyebabkan stres.
·        Signifikansi 
Bila Anda mengganggap bahwa pekerjaan yang Anda lakukan tidak berharga dan tidak merasa bangga karenanya, Anda akan merasakan tekanan stres.
·        Tanggungjawab bertambah 
Tambahan tanggungjawab kerja akan menambah tekanan stres.
Nah agar tidak menjadi korban deraan stres, maka Anda perlu mengelola stres di tempat kerja. Anda perlu berbuat sesuatu untuk memperingan tekanan yang bisa memicu stres
1.      Temui atasan Anda 
Sedikitnya setahun sekali (lebih sering lebih baik), Anda perlu membicarakan kinerja Anda dengan atasan. Sambil mencaritahu kelemahan yang perlu dibenahi dan kekuatan yang perlu dikembangkan, Anda dapat mencari "bocoran" tentang arah kebijakan perusahaan. Selain itu, Anda pun dapat mengkonfirmasikan isu-isu yang mungkin menyebabkan ketidaknayamanan dalam bekerja. Dengan demikian Anda dapat mempersiapakan diri Anda, untuk menghadapi hari-hari mendatang, tanpa terkaget-kaget.
2.      Atur waktu sebaik-baiknya 
Tinggalkan pekerjaan Anda di kantor, jangan dibawa ke rumah. Bila Anda sering mengorbankan waktu bebas untuk menyelesaikan pekerjaan, tanda-tanda stress adalah ganjaran yang bakal Anda dapatkan. Bila majikan Anda menawarkan jadwal kerja yang fleksibel, manfaatkan kesempatan tersebut dengan menyesuaikan gaya kerja Anda. Misal, datang lebih pagi agar bisa menikmati waktu istirahat siang yang lebih panjang, atau pulang lebih cepat. Manfaatkan wakktu luang tersebut untuk berolahraga atau bersantai.
3.      Matikan alat komunikasi 
Ponsel dan internet memungkinkan setiap orang untuk dihubungi setiap saat. Namun jangan biarkan teknologi menghapus batas antara waktu Anda dan jam kerja Anda. Tinggalkan ponsel Anda, atau putuskan untuk tidak menerima telepon ketika Anda sedang beristirahat, atau bersantai bersama keluarga. Hindari memeriksa e-mail kerja ketika sedang di rumah.
4.      Tahu kapan harus keluar 
Bila Anda merasa sangat menderita lantaran didera stress pekerjaan, dan saran di atas tidak berhasil, mungkin sudah saatnya Anda berpikir untuk berganti pekerjaan. Namun Anda harus yakin bahwa masalahnya ada pada perkerjaan atau pada Anda. Sebaiknya, Anda meluangkan waktu untuk mencari pekerjaan sebelum benar-benar mengundurkan diri. Menjadi pengangguran juga dapat menyebabkan stres. Idealnya, Anda telah mendapat pekerjaan baru sebelum mengundurkan diri, meskipun terkadang 
sulit terlaksana. Oleh karena itu putuskan, mana yang lebih baik; menjadi pengangguran atau menderita karena pekerjaan.
stres di kantor

Semoga bermanfaat and jangan stres ya, dan terus motivasi diri anda !