Usaha CNI adalah bisnis pemasaran produk yang menitik beratkan hubungan antar manusia. Anda perlu cerdas mengendalikan emosi, sehingga bisa menjalankannya dengan ringan dan menyenangkan.
Saat menjalankan usaha CNI, bersabarlah menghadapi kejadian yang tidak mengenakkan hati, baik saat selling, sponsoring, maupun servicing. Pendapat kesabaran itu ada batasnya, lebih menunjukkan seseorang sudah tidak bisa mengendalikan dirinya. Demi suatu kebaikan, kesabaran tentu tiada berbatas. Jika kita tak bisa mengendalikan perasaan, banyak dampak negatif yang menyertai. Perkataan dan tindakan jadi tidak terkontrol hingga bisa menyakiti perasaan/hati orang lain. Masalah bukannya selesai, malah bisa jadi berbuntut panjang.
Sejumlah cara praktis umuk meredam emosi bisa kita praktikkan secara efektif. Diantaranya dengan diam, menghitung sampai angka tertentu, hingga kita sempat memikirkan respon yang lebih baik. Ada pula anjuran untuk mengubah posisi dari berdiri ke duduk, atau mencuci muka (berwudlu). Semua itu adalah untuk meredam emosi agar tidak jadi meledak. Tapi tak selesai di sini., langkah penting berikutnya adalah mengatasi permasalahan yang telah membuat perasaan Anda tak nyaman.
Perasaan negatif (tidak menyenangkan) harus dikendalikan, karena seringkali jadi sumber kegagalan Anda mencapai target. Langkah-langkah pengendaliannya adalah sebagai berikut (disertai contoh mengenai komplain).
- Tentukan akar persoalan. Misalnya, bila perasaan Anda terganggu karena konsumen sering komplain. Perlu ditelusuri akar masalahnya, bisa jadi semua berawal dari teknik pendekatan/pelayanan Anda yang kurang pas diterima konsumen.
- Identifikasi Perasaan yang Anda Rasakan. Saat konsumen komplain, mungkin Anda merasa dilecehkan atau tidak dihargai. Perasaan inilah yang perlu dikendalikan, bukan perasaan Iain yang merupakan “turunan” perasaan utama tersebut.
- Lihat jenis Masalah yang Mengganggu Perasaan Anda. Mungkin Anda menyadari, komplain ada untuk sarana perbaikan diri. Bisa jadi bukannya komplain yang membuat Anda frustrasi, tapi cara konsumen dalam penyampaian komplain-lah yang mengganggu perasaan Anda.
- Tentuhan apa yang bisa membuat Anda merasa lebih baik. Jika buat Anda, komplain tak masalah, asal disampaikan dengan baik, hal itulah (cara penyampaian komplain yang lebih baik) yang menjadi fokus perhatian perbaikan Anda.
- Ciptakan berbagai afternatif. Anda bisa membuat pilihan untu bertindak. Misal pilihan Anda harus memberi pelayanan lebih baik sekaligus memberi masukan kepada konsumen cara menyampaikan komplain. Tahap ini Anda menentukan apakah melayani sendiri atau minta bantuan leader. Pilih alternatif itu berdasarkan pertimbangan yang matang atau lewat diskusi dengan leader atau upline.
- Pada tahap ini bisa dilakukan dengan melihat respon atau bertanya langsung kepada konsumen. Apakah masih ada yang mengganjal, sehingga yang ada adalah perasaan menyenangkan saat menjalankan usaha CNI.
Kemampuan Anda untuk mengelola emosi seperti di atas dikenal dengan kecerdasan emosional (Emotional Quotien). EQ jelas menjadi kunci keberhasilan Anda di CNI. Untuk bisa selling dan sponsoring lebih banyak, Anda perlu menjalin hubungan dan komunikasi dengan banyak orang. Beragam karakter manusia dihadapi, berbagai permasalahan akan ditemui. Dengan langkahlangkah di atas, Anda bisa menjalankan usaha CNI dengan perasaan yang terkendali. Semangat dan kinerja Anda sehari-hari pun tidak akan terganggu dengan perasaan yang tidak menyenangkan (negatif).
Kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan untuk mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi, baik emosi dirinya sendiri maupun emosi orang Iain, dengan tindakan konstruktif, yang mempromosikan kerja sama sebagai tim yang mengacu pada produktivitas dan bukan pada konflik. Menurut Goleman (1997), EQ adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda keputusasaan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati. EQ bukan merupakan lawan kecerdasan intelektual yang biasa dikenal dengan IQ, namun keduanya berinteraksi secara dinamis.
Pada kenyataannya perla diakui bahwa kecerdasan emosional memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan di sekolah, tempat kerja, dan dalam berkomunikasi di lingkungan masyarakat.
Goleman (1995) mengungkapkan 5 wilayah kecerdasan emosional yang dapat menjadi pedoman bagi individu untuk mengembangkannya dan mencapai kesuksesan hidup.
1. Self-awareness (pengenalan diri). Mengenali emosi dan penyebab dari pemicu emosi tersebut dari waktu ke waktu, serta mengevaluasi diri sendiri dan mendapatkan informasi untuk melakukan suatu tindakan yang tepat dan efektif.
3. Self-motivation (motivasi diri). Dengan kemampuan memotivasi diri yang dimilikinya maka seseorang akan cenderung memiliki pandangan yang positif dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya. Ketika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana, seseorang tidak akan bertanva “Apa yang salah dengan saya atau kita?” Sebaliknya ia bertanya “Apa yang dapat kita lakukan agar kita dapat memperbaiki masalah ini?
4. Empathy (empati). Kemampuan untuk mengenali perasaan orang Iain dan merasakan apa yang orang lain rasakan jika dirinya sendiri yang berada pada posisi tersebut. Saat memberikan pelayanan kepada mitra dan konsumen, kita harus bisa membaca apa yang dirasakan dan yang diinginkannya. Sehingga yang tercapai adalah win-win solution, sama-sama puas.
5. Effective Relationship (hubungan yang efektif). Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang Iain secara efektif. Lebih menekankan pada kemampuan untuk memecahkan masalah bersama-sama, bukan pada konfrontasi yang sebenamya tidak penting dan dapat dihindari. Orang ber-EQ tinggi mempunyai tujuan yang konstruktif dalam pikiramiya.
Konon, kesuksesan seseorang lebih ditentukan oleh EQ-nya. Dalam dunia kerja, orang-orang yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi sangat diperlukan, terlebih dalam kerja tim untuk mencapai tujuan tertentu.