Pada suatu malam menjelang tahun baru, dua pemuda yang tinggal di tepian danau dengan antusias mendayung perahu ke seberang untuk mengunjungi teman-teman mereka. Setelah menambatkan perahu di dermaga, mereka bertandang dari satu rumah ke rumah lainnya. Saking asyiknya, mereka sampai lupa waktu.
Menjelang pagi, mereka tersentak ketika teringat bahwa pagi itu mereka harus berada di rumah untuk menghadiri acara tahun baru bersama orang tua dan keluarga. Mereka mengambil lentera, bergegas menuju dermaga, dan langsung melompat ke atas perahu. Saat itu cuaca gelap dan berkabut tebal, bahkan dengan bantuan lentera mereka tetap tidak dapat melihat apa pun di luar perahu.
Namun mereka tetap memutuskan untuk berangkat, dan mulai mendayung dengan mengandalkan petunjuk arah angin. Setelah mendayung cukup lama, mereka heran karena belum juga sampai di tujuan, sehingga mereka mendayung lebihcepat lagi.
Saat fajar menyingsing dan cuaca mulai terang, ke dua pemuda itu melihat ke sekeliling. Dan, alangkah terkejutnya mereka ketika mengetahui bahwa ternyata perahunya masih berada di tempat yang sama. Mereka saling berpandangan satu sama lain. Yang lebih muda, sambil mengangkat pundak, menunjuk ke arah sebuah tali yang terjuntai di ujung buritan perahu. Ternyata, saking terburu-buru, mereka lupa melepaskan tali yang mengikat perahu mereka ke dermaga.
Akhirnya, setelah melepaskan tali yang mengikat perahu, dengan lesu mereka kembali mendayung menuju ke rumah. Saat tiba di rumah, badan mereka letih luar biasa, dan celakanya lagi, acara tahun baru bersama keluarga mereka sudah selesai.
Akhirnya, setelah melepaskan tali yang mengikat perahu, dengan lesu mereka kembali mendayung menuju ke rumah. Saat tiba di rumah, badan mereka letih luar biasa, dan celakanya lagi, acara tahun baru bersama keluarga mereka sudah selesai.
Pembaca sekalian.
Membaca cerita ini, mungkin kita akan mentertawakan kebodohan ke dua pemuda tersebut. Alangkah bodoh dan konyolnya tindakan mereka itu. Tetapi, jika kita akui dengan jujur, ada kalanya kita pun melakukan kebodohan yang serupa.
Banyak kegagalan yang kita alami karena kita lupa melepaskan ikatan yang dapat menjadi penghambatsebelum melakukan suatu tindakan.
Melalui tulisan ini saya mengajak para pembaca untuk berintrospeksi dan menyadari betapa banyak waktu, tenaga, pikiran, dan kesempatan yang terbuang sia-sia karena kita bertindak tanpa terlebih dahulu melepaskan hal-hal 'kecil' yang mungkin menjadi penghambat, antara lain: kebiasaan buruk, kemiskinan mental, cara kerja yang tidak efektif, pergaulan yang negatif, kepercayaan pada mitos yang salah, dan berbagai ikatan lainnya.
Jika Anda ingin mencapai SUKSES, lepaskan terlebih dahulu segala ikatan yang mungkin menjadi penghambat, barulah mendayung dengan sepenuh hati sehingga kita dapat mencapai tujuan yang kita inginkan.
Penulis : Junus Judianto
e-mail address : junushj@cbn.net.id
===================
Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 081523639145